tag:blogger.com,1999:blog-16410549811771263032024-03-14T04:12:02.848-07:00^Catatan Orang Biasa^i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.comBlogger98125tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-56336309310609524322009-12-28T08:29:00.000-08:002009-12-28T08:38:04.880-08:00>Film LagaSejak perfilman nasional bangkit kembali beberapa tahun terakhir baru ada satu film bertema laga: "Merantau". Lumayan mengobati rasa rindu nonton film silat jadul yang dibintangi Barry Prima, Adven bangun, George Rudi, maupun Tanaka. Sejujurnya aku kurang puas. Kenapa film-film kita kebanyakan bertema horor, komedi horor, dan komedi dewasa. "Merantau" jadi mutiara di atas sampah. Tampaknya kita kalah jauh dengan Thailand. Ada tiga judul film negeri gajah itu yang sudah kutonton: "Ong Bak", "Tom Yum Gong", dan "Chocolate". Aku kagum dengan sineas di sana yang mau menggarap film serius macam itu. Hei sineas Endonesa,bikin film action lagi donk!i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-78394671172883130802009-11-30T06:21:00.001-08:002009-12-28T08:43:38.959-08:00>Penciptaan Indonesia<p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;">Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan-Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;">"Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;"><br />Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang."<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;"><br />Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;"><br />Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan <st1:country-region st="on">Portugal</st1:country-region>, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat <st1:place st="on">Gibraltar</st1:place>. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;"><br />Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?" <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;"><br />"O, itu," kata Tuhan, "itu <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. <st1:city st="on">Ada</st1:City> jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:City>. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:City></st1:place> jutaan ikan segar di laut yang siap panen. <span style=""> </span>Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku-ciptakan ramah tamah, suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. </span><span style="color: black;" lang="PT-BR">Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni.” <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;" lang="PT-BR"><br />Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. </span><span style="color: black;">Kok <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> baik-baik semua. Lalu di mana letak keseimbangannya?”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="color: black;"><span style=""> </span><br />Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idiots I put in the government."</span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-31268073264932193182009-11-30T06:21:00.000-08:002009-12-28T08:27:01.649-08:00>Negeri van Oranje<p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Kisah kehidupan mahasiswa yang belajar di luar negeri sudah jamak kita dapati. Beberapa yang terkenal di antaranya: “Ayat-ayat Cinta” dan “Ketika Cinta Bertasbih” karya Kang Abik yang berseting Mesir, Raditya Dika berbagi cerita sebagian hidupnya di Australia lewat “Kambingjantan”, dan Andreas Hirata berbagi kisahnya ketika menjalani studi di Inggris dan Perancis lewat “Edensor”. Namun, kisah yang dijalin lima sekawan dalam novel “Negeri van Oranje” <span style=""> </span>ini sungguh<span style=""> </span>berbeda. Kisah yang mengajak kita tersenyum dan tertawa melihat tingkah mereka <span style=""> </span>menjalani hidup di negeri Belanda: lucu, usil, kocak, gokil, norak, konyol!</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Persahabatan mereka diawali dengan perjumpaan yang tak disengaja di sebuah stasiun keretaapi di Amersoft. Daus, Wicak, Banjar, Geri, dan si cantik Lintang akhirnya sepakat menjalani persahabatan. Mereka menamakan kelompoknya<span style=""> </span>AAGABAN: Aliansi Amersoft GAra-gara BAdai di Netherlands. Dari penamaan AAGABAN saja<span style=""> </span>sudah menggiring kita pada kejadian-kejadian lucu yang bakal mereka alami.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Lintang, satu-satunya mahkluk tercantik dalam lakon ini, mendapat hadiah istimewa dari orangtuanya untuk menempuh S2 bidang European Studies. Keahliannya menari pernah mengantarkannnya manggung di beberapa negara.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p></o:p><span style=""></span>Banjar bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan rokok ternama. Ia naksir berat kepada adik seorang sahabatnya. Lantaran si sahabatnya ini tahu kelakuan luar-dalam si Banjar, ia tak rela adik tercintanya jatuh dalam pelukan Banjar. Maka ia memberi tantangan kepada Banjar untuk meninggalkan segala kemapanan dan karir yang telah ia raih. Banjar ditantang untuk hidup susah minimal setahun di negeri orang sebagai mahasiswa. Tantangan yang ampuh untuk menjauhkan adiknya dari incaran Banjar. <span style=""> </span>Tak dinyana Banjar menyanggupi tantangan sahabatnya itu. Ia berangkat ke Belanda mengambil master bidang bisnis dengan biaya sendiri dan <i style="">budget living cost</i> hanya 700 euro per bulan.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Wicak bekerja pada sebuah LSM international bidang pengawasan<i style=""> illegal logging.</i> Bersama seorang kawannya mereka menyamar sebagai buruh di sebuah usaha pembalakan liar di Berau, Kalimantan Timur. Mereka melakukan penyelidikan dan selanjutnya membongkar sindikat pembalakan liar yang jaringannya sampai Senayan itu. Namun, gerak-gerik keduanya terendus oleh si cukong. Sadar nyawanya terancam akhirnya mereka melarikan diri. Untuk menghilangkan jejak Wicak di tanahair maka ia dipindahkan ke kantor pusat LSM tempat dia bekerja di Belanda. Dari situ Wicak mendapat kesempatan emas menjadi mahasiswa research master di Universiteit Wageningen.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Daus, putra asli Betawi, adalah seorang PNS di Departemen Agama. Ia kerap dongkol ketika bertemu kawan-kawannya pada reuni tahunan almamaternya yang selalu membicarakan proyek, pencapaian, dan lain-lain. Kawan-kawan masa kuliahnya banyak yang sukses di berbagai profesi bidang hukum. Hanya dirinyalah yang nyasar ke Depag! Hal ini membuatnya bertekad berburu beasiswa S2. Akhirnya, ia dapat juga beasiswa dari STUNED<span style=""> </span>untuk studi master bidang Human Right Law. Ia satu-satunya pelamar dari Depag. Para koleganya lebih suka melanjutkan studi ke Mesir. Daus bertekad pulang membawa gelar LLM dan memamerkannya pada acara reunian selanjutnya.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Geri sudah sejak S1 studi di Belanda atas biaya orangtuanya yang kaya raya. Dia tinggal di sebuah apartemen yang terbilang mewah di Den Haag. Fisik yang luar biasa indah membuat setiap perempuan yang ada di dekatnya memandangnya lekat-lekat.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -1in; line-height: normal; text-align: justify; font-family: trebuchet ms;">Mereka berlima tinggal di kota yang berlainan. Lintang di Leiden, Wicak di Wageningen, Daus di Utrecht, Banjar di Rotterdam, dan Geri di Den Haag. Suatu ketika<span style=""> </span>AAGABAN ingin bikin acara kumpul-kumpul <span style=""></span>buat ngerayain pertemanan mereka. Ngumpul doang nggak seru tanpa acara memasak dan memakan. </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -1in; line-height: normal; text-align: justify; font-family: trebuchet ms;">Alhasil, mereka mengamalkan sila ke-4 Pancasila, bermusyawarah untuk mufakat, di dunia maya via <i style="">YM!Conference. </i>Setelah lama berbagai pertimbangan akhirnya mereka memutuskan apartemen Geri sebagai saksi kebersamaan mereka. Rencana masak pun disusun. Menu, bumbu, dan alat memasak. Pertanyaan </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -1in; line-height: normal; text-align: justify; font-family: trebuchet ms;">Lintang soal tabung gas sontak membuat keempat kawannya tertawa-terbahak-bahak. Lintang belum tahu bahwasannya setiap rumah di Belanda sudah dihubungkan dengan pipa-pipa<span style=""> </span>yang mensuplai<span style=""> </span>kebutuhan gas. Jadi nggak perlu tabung gas dan ngisi ulang seperti di Indonesia. Setelah diberi penjelasan Gery akhirnya Lintang malah tertunduk malu menyadari kuluguannya. Sial bagi Lintang, justru kesempatan ini digunakan Daus, Wicak, dan Banjar meledeknya habis-habisan.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Keseharian mereka sebagai mahasiswa asing disibukkan dengan tugas kuliah yang seabrek: membaca buku, jurnal, membuat catatan, meriew, menulis, berdiskusi.<span style=""> </span>Kecepatan akses internet yang luar biasa kencang sangat membantu mereka mencari sumber-sumber literature. Bahkan, saking kencangnya Daus enggan meninggalkan barang sejenak untuk kencing. Ia betah seharian nongkrongin laptopnya. Kesibukan mereka memang menguras waktu dan pikiran. Tapi itu tidak mengurangi pertemanan mereka. Harga pulsa yang mahal, tak semurah di tanah air, menjadikan internet sebagai sarana komunikasi mereka yang murah-meriah.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Novel ini mengajak kita traveling keliling Belanda mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah lewat tokoh-tokohnya yang menggunakan kereta api dan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari. Kisah mereka berpackpacker keliling Eropa tak kalah serunya. </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Di akhir tiap bab novel ini dilengkapi tips-tips dan pernak-pernik mengatasi jet lag kehidupan di tanahair dengan di Belanda, tips mencari pondokan, tips hidup hemat, tips mencari side job, tips mensiasati belajar yang efektif, dan lain-lain.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style=""></span>Satu cewek. Empat cowok. Tak seru novel ini tanpa persaingan cinta. Daus, Wicak, dan Banjar bersaing keras untuk mendapatkan hati Lintang. Ketiganya menggunakan banyak jurus, dari halus hingga agak kasar. Bagusnya ga pake berantem. Padahal, Lintang sama sekali tak menaruh hati pada ketiga sahabatnya itu. Ia malah naksir si tampan Geri. Tapi hatinya hancur suatu hari ia mendapati Geri sedang bermesraan di apartemennya bersama pasangan sejenisnya! Lalu siapa yang mendapatkan cinta Lintang? Ah, ente kudu baca novel ini. Kisah mereka ga lucu kalo aku tulis di ini. Ente saya jamin akan tertawa terbahak-bahak mengikuti kisah mereka.</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-4329929144192670962009-10-09T09:38:00.000-07:002009-10-09T09:43:08.865-07:00>Aku Traveling Maka Aku Ada<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRi1SsiYMbCrzFuFuoBL9StcTUsnJIPytKU2TwhZPF_t9d_l7Md1KaFCbRjFxLQfZ6ut2bSQ6YCq219E28_J4m-bGH8oyzAVuxKPKIVlxzV1xAOu9ZXXsHcEqAbQZFCuhXuycnahPEfyV9/s1600-h/traveling.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 123px; height: 93px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRi1SsiYMbCrzFuFuoBL9StcTUsnJIPytKU2TwhZPF_t9d_l7Md1KaFCbRjFxLQfZ6ut2bSQ6YCq219E28_J4m-bGH8oyzAVuxKPKIVlxzV1xAOu9ZXXsHcEqAbQZFCuhXuycnahPEfyV9/s400/traveling.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390641317535673538" border="0" /></a><br /><br /><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Kata orang jurn<st1:personname st="on">ali</st1:personname>s dan diplomat adalah jenis pekerjaan yang menjanjikan perjalanan ke pelosok negeri dan manca. Apa iya sih? Anggapan itu barangk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> ada benarnya. Dulu sih! Namun, seiring waktu, sekarang hampir semua jenis pekerjaan memungkinkan kita untuk meninggalkan meja kantor berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Coba tengok cerita Mbak Trinity di <b style="">naked-traveler.com </b>atau versi bukunya “The Naked Traveler”. Si Mbak yang mengaku cuma pegawai kantoran biasa sudah bisa traveling ke berbagai belahan dunia. Obsesi Agustinus Wibowo berkeliling dunia punya kisah menarik yang rutin ditulisnya untuk rubrik travel story di <i style="">KOMPAS </i>.<i style="">COM.</i> Padahal ia cuma seorang mahasiswa asal Lamongan yang sedang kuliah di Cina.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoUwLdR6w1nl5Ym2f7vwrPPv0cxoF-mMExOCOJTypWN3KhmxEHWE0KCbQTe0KFttdNECgS_KJ4R9YAy0g7MTa3roSYbTvt_EnIXCM0R4_D5rvIb69zT7opzGYaTCFQXmpgFT2oirdzF_uG/s1600-h/taveling.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 127px; height: 90px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoUwLdR6w1nl5Ym2f7vwrPPv0cxoF-mMExOCOJTypWN3KhmxEHWE0KCbQTe0KFttdNECgS_KJ4R9YAy0g7MTa3roSYbTvt_EnIXCM0R4_D5rvIb69zT7opzGYaTCFQXmpgFT2oirdzF_uG/s400/taveling.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390641307736106434" border="0" /></a></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Petualangan Andrea Hirata sebagai backpacker berkeliling Eropa dan Afrika dikisahkan secara dramatis dalam “Edensor”. Atau yang lebih seru nan kocak kisah si Lintang yang cantik dengan keempat sahabatnya (Gery, Wicak, Daus, dan Banjar) dalam novel “Negeri van Oranje” berkelana menyusuri berbagai kota di Belanda sembari menyelesaikan studi master.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Awalnya, aktifitas jalan-jalan dianggap orang sebagai kegiatan yang membuang waktu dan biaya. Nyatanya kegiatan memanfaatkan waktu luang telah berubah menjadi bisnis yang menggiurkan. Berbagai media cetak bernuansa jalan-jalan marak menjadi panduan kita bepergian. Taruhlah majalah <i style="">National Geographic Traveler <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, Kabare, </i>dan<i style=""> Jalan-jalan.</i> Buku “Lonely Planet” lengkap menyajikan pernak-pernak wisata a la backpacker. <span style="" lang="ES-MX">Belum lagi laman-laman di internet yang menyajikan informasi dan biaya traveling. </span>Biro perjalanan dan hotel turut kebanjiran rejeki.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Berpesiar tanpa jeprat-jepret pastinya nggak afdol. Makin majunya teknologi digital memudahkan kita untuk memajang foto narsis kita di facebook, twitter, YM, maupun Friendster. Kalau nggak punya (atau nggak ada yang mau minjemin) kamera jenis SLR maka kamera saku juga nggak masalah. <span style="" lang="PT-BR">Kalau nggak ada juga kita masih bisa pakai kamera ponsel. Kalau masih nggak ada, panggil aja tukang foto keliling!<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Kalau belum bisa jalan-jalan betulan cukuplah kita tengok tayangan di televisi. Di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city> disajikan secara visual betapa nikmatn<span style="" lang="ES-MX">ya melakukan perjalanan. Semuanya bisa disimak dalam “Jejak Petualang”, “Koper dan Ransel”, “Backpacker”, dan “Archipelago“. </span>Nuansa petualangan dan adu cepat bisa kita tonton di “Amazing Race”. Dan yang p<st1:personname st="on">ali</st1:personname>ng popular adalah “Wisata Kuliner”. Jalan-jalan sambil makan-makan. Dibayar pula. Duh enaknya jadi Pak Bondan.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Kalau mau lebih bebas kita cukup duduk di depan computer. Sambungkan ke internet. Berselancarlah. Apalagi ada Om Google Earth. Tambah sip. Tapi senikmat apapun itu, bepergian secara fisik jauh lebih menyenangkan dan mengesankan.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Karena itu tak salah jika Karl May yang mengarang novel petualangan seri “Winnetou” dan seri “Kara Ben Nemsi” lebih dari seratus tahun lalu mampu menghipnotis jutaan orang di dunia menjadi pelancong.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-family:trebuchet ms;">Kalau aku sih, karena pekerjaan, hanya bisa berjalan-jalan di hutan mengendus batubara bagai anjing pelacak. </span><span style="" lang="ES-MX"><span style="font-family:trebuchet ms;">Nasib geologist!</span><o:p></o:p></span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-16709885717329705862009-10-09T09:36:00.000-07:002009-10-09T09:37:46.211-07:00>Istriku Sekolah lagi<p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Batas akhir registrasi 21 Agustus 2009. Tapi hingga H-4 surat pemberitahuan belum diterima istriku. Katanya surat itu akan dikirim pihak universitas ke rumah di Semarang via pos ke. Ia juga melihat pengumuman di internet. Nihil.Ia juga sudah menyanyakan hal itu ke pihak jurusan via telepon. Malah ia disuruh bersabar. “Suratnya pasti datang,” kata pihak jurusan.<span style=""> </span>Istriku cemas. Gelisah. “Keterima ga ya?” tanyanya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal">Akhirnya, aku berinisiatif mendatangi kampus. <span style="" lang="PT-BR">Hari itu juga aku meluncur ke Jogja. </span><span style="" lang="ES-MX">Kebetulan juga ada acara kumpul bareng temen-temen masa kuliah. Esoknya aku mendatangi kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Sial. Aku tiba pas jam istirahat. Aku duduk menunggu. Mataku memerhatikan mahasiswa baru yang sedang menjalani OSPEK. Aku tersenyum mengenang kejadian serupa sepuluh tahun lalu di Unibraw dan sembilan tahun lalu di Kampus Biru.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Di sebelahku duduk dua perempuan. Keduanya dari Surabaya. Mereka punya maksud yang sama denganku. Pun dengan keluhan yang sama. “Administrasi yang tidak profesional,” kata mereka. Sehari sebelumnya mereka menelpon pihak jurusan dan memastikan bahwa mereka diterima. Tak lama kemudian pintu ruang administrasi akademik terbuka. Aku disambut seorang pegawai pria. Lalu kuutarakan maksudku.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Namanya siapa, Mas?” tanyanya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Bukan saya. Tapi istri saya,” jawabku sembari menyebutkan nama lengkap istriku dan jurusan yang akan ditempuhnya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Lingustik.”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Ia mengambil sebuah map. Lalu memeriksanya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">“Kok nggak ada, Mas” ujarnya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Aduh. </span>Aku tak berharap jawaban itu yang kudengar.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Salah jurusan k<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>,” katanya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Aku memutar memori. “Oh, ya sori, Pak. Jurusan Sastra”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Lha, ini baru ada. Selamat istri anda diterima sebagai calon mahasiswa pascasarjana UGM,” ujarnya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Lalu ia memaparkan tahap registrasi selanjutnya. Sejurus kemudian aku berjalan menuju kantor bidang akademik di rektorat. Kira-kira seratus meter dari FIB.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Sampai di sana sudah banyak orang yang sibuk mengisi berkas. Aku dilayani seorang bapak. Kusebutkan nama istriku dan jurusannya. Tak lama kemudian surat resmi pemberitahuan bahwa istriku diterima sudah ada di tanganku. Kubaca seksama. Lalu kutelpon istriku.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><span style=""> </span>“Gimana, Cin?” tanya istriku di seberang telepon. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Hmmm….kayaknya ada masalah, Babe,” jawabku dengan nada pura-pura serius.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Lho emangnya kenapa?”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Iya, Adik harus segera ke Jogja buat bayar SPP,” kataku sambil tertawa.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal">“<i style="">Back to my alma máter,</i>” balasnya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal">Ah…sejak lulus dari S1 Satra Jepang tiga tahun lalu akhirnya istriku sekolah lagi dengan beasiswa dari <b style="">suamitercinta@foundation.org</b>!</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-10232167206381946972009-09-27T07:32:00.000-07:002009-10-09T09:54:09.786-07:00>Merantau, Mudik, dan Wong Ndeso<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2_VVYpdfkqv4QopC5U8-b_zCKUBT02b5IGNWiiYF8a9kN3dl7m7iIXTIzJvyMqQUeVYmx_GZosCRC2n55p-RFlxfac42u8BxatHUo6t8Yn7MP2H6dxM1v7CmmJUx-Eg9gNmbIKmJdd-ed/s1600-h/mudik3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 124px; height: 105px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2_VVYpdfkqv4QopC5U8-b_zCKUBT02b5IGNWiiYF8a9kN3dl7m7iIXTIzJvyMqQUeVYmx_GZosCRC2n55p-RFlxfac42u8BxatHUo6t8Yn7MP2H6dxM1v7CmmJUx-Eg9gNmbIKmJdd-ed/s400/mudik3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390644345554060482" border="0" /></a><br /><br /><br /><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Idul Fitri adalah hari raya umat Islam, tapi libur Lebaran adalah hari raya seluruh rakyat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Demikian status facebook seorang kawan. Setiap tahun puluhan juta manusia urban berbondong-bondong dari kota-kota besar, terutama <st1:place st="on"><st1:city st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>, pulang ke kampung halaman masing-masing dalam kurun waktu yang hampir bersamaan. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Kalau yang berombongan ada yang na</span><span style="" lang="ES-MX">ik mob</span><span style="" lang="ES-MX">il pribadi (tetangga) ataupun carteran. </span>Yang berduit (atau dipaksain punya duit) tentu terbang naik pesawat. Pastinya yang merelakan bokongnya panas karena duduk beberapa jam naik bus jumlahnya lebik banyak. Kalau yang modal nekat seraya bergaya a la Rossi bolehlah naik sepeda motor. Ga peduli belum lunas kreditannya!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Kalau mau ngerasain sensasi mudik dengan full facility layaknya “hotel bintang seribu” kereta api patutlah dirujuk. Lho kok? Kita bisa belanja apa aja tanpa harus keluar gerbong. Semua kebutuhan mulut, perut sampai di bawah perut lengkap tersedia. Hiburan dari para pengamen jalanan tak kalah asyik dari lagu-lagu di iPod atau MP4. Kalau anda “beruntung” <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMc1PaJsv950KxCgDDyJiAMVRiEAcS9t6kQ29kNa7OejBZkRsSKp_fEG_00djkm8sFytjPHwl8w8iI8n129Kz2FXym3wSxB9K4acBMDdGC7fU7i3HpU8S54g_CC9WAr-u5-jfwT1rdvDS7/s1600-h/mudik5.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 107px; height: 124px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMc1PaJsv950KxCgDDyJiAMVRiEAcS9t6kQ29kNa7OejBZkRsSKp_fEG_00djkm8sFytjPHwl8w8iI8n129Kz2FXym3wSxB9K4acBMDdGC7fU7i3HpU8S54g_CC9WAr-u5-jfwT1rdvDS7/s400/mudik5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390643316347686850" border="0" /></a>anda akan mendapat pahala yang berlipat ganda karena telah menyumbang dengan terpaksa dompet, perhiasan, HP, ataupun barang berharga lainnya kepada “si tangan kreatif”. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Kalau pengen ngerasain sensasi a la Popeye anda bisa naik kapal laut. Tapi kalau ingin petualangan lebih seru bin dahsyat anda bisa coba naik becak. </span>Syukur-syukur becak pribadi. Gubrak!!! Pasti gempor tuh dengkulnya si abang becak hehehe….Seenak apapun naik kendaraan itu tentunya para pembaca pasti mengamini kalau yang p<st1:personname st="on">ali</st1:personname>ng enak adalah naik gaji. Tul ga?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht3ipHFHia95WHcqIljCqyyd3kY8cXckjTXHWmIK9rRxrBv9sHoI6bwnSo0u6wK3mpY3iDcf0eq-yboC494cSfH5Q6wJFBh1ZPtKmnFiu2hzmIKO7cdvpb-DPrQIrcoDFBxINgyNx1vAeC/s1600-h/mudik8.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 129px; height: 82px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht3ipHFHia95WHcqIljCqyyd3kY8cXckjTXHWmIK9rRxrBv9sHoI6bwnSo0u6wK3mpY3iDcf0eq-yboC494cSfH5Q6wJFBh1ZPtKmnFiu2hzmIKO7cdvpb-DPrQIrcoDFBxINgyNx1vAeC/s400/mudik8.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390643325451006642" border="0" /></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Mereka berharap bisa berkumpul dengan sanak saudara (bukan dengan kebo lho) untuk merayakan hari yang fitri. Bermaaf-maafan dan menj<st1:personname st="on">ali</st1:personname>n silaturahmi. (Iya saya maafin. Angpaonya via bank aja yach. <span style=""> </span><i style="">Your bank account, please</i>. Uhhh…maunya….).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Di kampung asal mereka membuktikan diri telah jadi “orang sukses” di ibukota dengan dandanan, <i style="">gadget,</i> dan dongengan heboh. <span style="" lang="ES-MX">Kalau dikumpulin dan dijadiin buku bisa jadi<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">"Cerita dari Jakarta”-nya Mbah Pram kalah telak.</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWWWOcML2pbx26pD_qzs9kQG-yOXgQbCVjbW32YB1SA1MwR34b7LnDrVv9HM2tNvMgP1VlnNSLmRCf68N0E1m-gcb3EMrlAzm6LVwOaLg2Jar9r-gld-mSfS8l3we45o15Q6FXTXzi0KVo/s1600-h/mudik4.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 73px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWWWOcML2pbx26pD_qzs9kQG-yOXgQbCVjbW32YB1SA1MwR34b7LnDrVv9HM2tNvMgP1VlnNSLmRCf68N0E1m-gcb3EMrlAzm6LVwOaLg2Jar9r-gld-mSfS8l3we45o15Q6FXTXzi0KVo/s400/mudik4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390643310694253634" border="0" /></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Merantau ke ibukota telah jadi ikon dan cerita manusia udik Indonesia. Beragam lagu, novel dan film menjadi saksinya. Film-film jadul macam Warkop, atau Project-P, atau yang terbaru “Merantau” berkisah tentang manusia-manusia perantau dengan berbagai sudut.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Nun jauh di abad-abad silam nenek moyang kita juga merantau untuk mempertahankan hidup. Para pendahulu di Nusantara ini telah berlayar hinggá Madagaskar dan África. Kabarnya asal-muasal manusia berasal dari Afrika Timur kurang lebih 200.000 tahun yang lalu. Lalu mereka bermigrasi pambil singgah di Amerika Selatan (15.000 tahun lalu). Amerika Utara (15.000 tahun lalu, Siberia (30.000 tahun lalu), Eropa (20.000 tahun lalu), Timur Tengah (50.000 tahun lalu), Asia Timur (30.000 tahun lalu), Austr<st1:personname st="on">ali</st1:personname>a (50.000 tahun lalu), dan Asia Tenggara (50.000 tahun lalu). Coba deh cek májala NGI edisi September 2009 siapa tahu aku salah ngitung! Nggak kebayang deh nenek moyang kita mudiknya naik onta, jerapah, kuda, gajah, rajawali!</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfN236nETs5Jk3tsMxBCtod2VTGVZGP2ZYfh3pQSHgiaLLbvPdeNBC8q_zUEEJ06FFdVGEhYjHX2hqjWw_RCeywDp9nfkPxgackgRpUNtU9gd1igkQ0ccH7-F_AHtSfbyHcaAD3OqDEHds/s1600-h/mudik6.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 135px; height: 91px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfN236nETs5Jk3tsMxBCtod2VTGVZGP2ZYfh3pQSHgiaLLbvPdeNBC8q_zUEEJ06FFdVGEhYjHX2hqjWw_RCeywDp9nfkPxgackgRpUNtU9gd1igkQ0ccH7-F_AHtSfbyHcaAD3OqDEHds/s400/mudik6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390643335747166354" border="0" /></a></p><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Manusia dan kebudayaan Indonesia adalah hasil perpaduan kebudayaan dunia: India, Cina, Arab, dan Eropa. Ini dicatat rapi oleh Dennys Lombard dalam "Nusa Jawa Silang Budaya Jilid I-III".<br /><span style="" lang="ES-MX"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Jadi kalau dalam perjalanan mudik anda ditanya, “Aslinya mana, Mas, Mbak?” </span><span style="" lang="ES-MX">Lantas apa jawaban Anda? Kalau saya sih asli keturunan <i style="">Homo gantengicuserectusterus</i>!.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><span style="font-family:trebuchet ms;">Hutan Sebakis, Nunukan, Kaltim</span><o:p></o:p></span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-62112303901008534782009-08-31T08:15:00.001-07:002009-08-31T08:25:23.837-07:00>Ini Tarian Kami<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTvY3H2abnFWAYfYwQAExWLQFFwRHAwSzH4gwHk8zZTxSt002u8JCl7O2rByLcOyAD6UJVqdIc-LQEtUMM6L_ymUOExzhynLOIaqjg5mBpFn9lEWlTae4cZtk8tuCTdpko8mMcQ5I386tz/s1600-h/gabungan.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 298px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTvY3H2abnFWAYfYwQAExWLQFFwRHAwSzH4gwHk8zZTxSt002u8JCl7O2rByLcOyAD6UJVqdIc-LQEtUMM6L_ymUOExzhynLOIaqjg5mBpFn9lEWlTae4cZtk8tuCTdpko8mMcQ5I386tz/s400/gabungan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376149036896179618" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:12;" lang="PT-BR" >Sore itu bersama istri tercinta aku sedang duduk santai menikmati sore di depan Benteng Vredeburg. Eh, tiba-tiba muncul serombongan cewek B<st1:personname st="on">ali</st1:personname> berpakaian adat ringan berkendara sepeda motor berplat DK. “Ada apa ini, Dik?” tanyaku pada istriku. “Entahlah...mmmm...barangk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> berkaitan ma tari pendet, Cin,” jawab istriku. Dan dugaan istrku tampak tak keliru. Sejurus kemudian muncul serombongan yang lain, baik cowok maupun cewek mulai bergerombol di trotoar di ujung M<st1:personname st="on">ali</st1:personname>oboro. “Aha...yuk kita ke sana, Dik.” </span></div>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-59201737495485034902009-07-20T05:55:00.001-07:002009-10-09T10:07:01.956-07:00>Bertemu Kawan di Hulu Mahakam<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDrs2Cq_CAZFZzNKHS0dnRhuaHg0BbB8RDEMCHVq7bRWGRDzExXeXzNUggsR0cBAXXF3MxMcHMHarhu74FA7Ma2hXZ7hlRTlsF_Q-YA_x9H38T-o-vy46ale2YAd8Jmt-EHBJSyqZ5DYfx/s1600-h/blog_mantan.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 158px; height: 164px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDrs2Cq_CAZFZzNKHS0dnRhuaHg0BbB8RDEMCHVq7bRWGRDzExXeXzNUggsR0cBAXXF3MxMcHMHarhu74FA7Ma2hXZ7hlRTlsF_Q-YA_x9H38T-o-vy46ale2YAd8Jmt-EHBJSyqZ5DYfx/s400/blog_mantan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390647360042524882" border="0" /></a><br /><br /><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">15 Juni 2009. </span><span style="" lang="PT-BR">Jam 13.10 Wita aku bersama dua bosku berkumpul dengan klien di sebuah hotel di Samarinda. </span><span style="" lang="ES-MX">Klien ini ádalah Adam Suherman bersaudara (ex owner Adam Air). Mereka bermaksud membuka tambang batubara di wilayah Melak, Kutai Barat.<br /></span></p><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><br /></span></p><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Recananya kami berangkat naik pesawat berbadan kecil yang memakan waktu 45 menit. Senang rasanya membayangkan tak perlu berjam-jam menempuh jalan darat ke Melak seperti dulu. Ups. Aku terlalu dini berkesimpulan. Sial. Ternyata penerbangan hari itu cuma menyisakan lima tempat duduk. Alhasil, dengan pasrah aku akan menjalani perjalanan yang lama dan membosankan dari Samarinda melewati Tenggarong lalu Melak. K</span>unjungan k<st1:personname st="on">ali</st1:personname> ini berbeda dengan 1,5 tahun yang lalu. <span style="" lang="ES-MX">Kalau dulu aku melakukan pemetaan batubara 18.000 ha selama satu bulan, sekarang cuma menemani bos jalan-jalan hehehe….<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Untungnya jalan raya sudah teraspal penuh meski di beberapa titik masih berlubang. Jadinya aku bisa terbang ke alam mimpi dengan sukses. Sekira jam 23.00 kami tiba di Melak. Menginap di sebua hotel. Esok paginya kami masih harus melanjutkan perjalanan darat kira-kira satu jam ke pelabuhan Sungai Mahakam. Dari situ perjalanan menyusuri hulu Mahakam dimulai hinggá 1,5 jam kemudian. Lalu dilanjutkan menuju camp yang butuh waktu 1 jam dengan kondisi jalan tanah yang berbukit. Fiuh capek!!! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Hari sudah gelap ketika kami tiba di camp. </span>Lantas kami berkenalan dengan orang-orang di <st1:place st="on"><st1:placetype st="on">camp</st1:placetype> <st1:placename st="on">itu</st1:placename></st1:place>. Lebih dari 50 orang pekerja tinggal di camp. Mulai dari kepala teknik tambang, geologist, mine engineer hingga operator. Samar-samar aku pernah melihat sosok orang di <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place>. </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Sambil berjabat tangan kusebutkan namaku, “Arya.”</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Agus,” jawabnya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">“Apa kita pernah ketemu sebelumnya?” tanyaku. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">“Geologi UGM yo?” jawabnya. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Wah, ternyata kawan satu seperguruan tapi beda angkatan. Dia angkatan’99 sedangkan aku angkatan’00. Kamipun tertawa….Dasar dunia memang sempit bagi geologist macam kami. Di pedalaman K<st1:personname st="on">ali</st1:personname>mantan bisa berjumpa kawan lama. Aku juga sering berjumpa tak sengaja dengan kawan-kawan seprofesi ketika plesir ke Samarinda ataupun di bandara Sepinggan B<st1:personname st="on">ali</st1:personname>kpapan.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Pekerjaanku di <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place> bisa dipersingkat menjadi satu hari pengambilan <i style="">channel sampling. </i>Besoknya kami kemb<st1:personname st="on">ali</st1:personname> menempuh perjalanan panjang nan melelahkan kemb<st1:personname st="on">ali</st1:personname> ke Samarinda. Lelah tapi dibayar dengan “amplop” yang isinya bisa membuat istriku girang bukan kepalang.</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-7855363244633466822009-06-14T06:24:00.000-07:002009-10-09T09:59:35.913-07:00>Kita Memilih Presiden, Bukan Kepala Suku<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSKxCIko-tnawLQR10sh-i4mKCMsB6mNtDJrFbpjLKzEzNdBBTfVqV25Fkip_vobYU5161JkD2CXocvSz8bB-4BoPLPgV_3jmtGVKeXMcxtXKJB8kOO0vrXiAnlG1gY5Gk3H9UTWerBSBp/s1600-h/presiden.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 126px; height: 91px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSKxCIko-tnawLQR10sh-i4mKCMsB6mNtDJrFbpjLKzEzNdBBTfVqV25Fkip_vobYU5161JkD2CXocvSz8bB-4BoPLPgV_3jmtGVKeXMcxtXKJB8kOO0vrXiAnlG1gY5Gk3H9UTWerBSBp/s400/presiden.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390645314909612818" border="0" /></a><br /><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">“Aku bukan Aborigin asli, juga bukan kulit putih. Orang kulit putih menyebutku berdarah campuran. Setengah aborigin, setengah kulit putih. Tidak hitam atau putih. Aku bukan bagian dari siapapun,” tutur Nullah, seorang bocah laki-laki, dalam film “<st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Austr<st1:personname st="on">ali</st1:personname>a</st1:place></st1:country-region>”.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Dikotomi Jawa-luar Jawa, sipil-militer, Muslim-nonmuslim, mayoritas-minoritas, atau nasion<st1:personname st="on">ali</st1:personname>s-religius belakangan kian santer kita dapati jelang pemilihan presiden akhir-akhir ini. Hal ini kerap dialamatkan untuk menunjuk preferensi seseorang atau kelompok tertentu untuk membedakan mereka dengan dengan dirinya sendiri atau kelompoknya. Seakan-akan yang satu bernilai tinggi atau positif sedangkan yang lainnya bernilai lebih rendah atau negatif.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiSjLukk9CSZTH8WJRiKg3ghxLprwA57L7bFfZOA28_ALFkDyV7NQO7m9w9eDnOlcsl20ebJSX60t8RxpI7cQRsITeVaViL1hoYAzR_TtIWrFnC0bGoTSF8agfE-WoSabxFrjtxaRionSR/s1600-h/presiden2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 97px; height: 121px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiSjLukk9CSZTH8WJRiKg3ghxLprwA57L7bFfZOA28_ALFkDyV7NQO7m9w9eDnOlcsl20ebJSX60t8RxpI7cQRsITeVaViL1hoYAzR_TtIWrFnC0bGoTSF8agfE-WoSabxFrjtxaRionSR/s400/presiden2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390645672523499858" border="0" /></a> </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Meskipun saya dibesarkan dari keluarga militer tapi belum tentu saya bakal memilih capres mantan petinggi militer. <span style="" lang="ES-MX">Pun meski saya berdarah B<st1:personname st="on">ali</st1:personname> belum tentu pula saya pasti memilih c</span><span style="" lang="ES-MX">apres yang berdarah B<st1:personname st="on">ali</st1:personname> juga. Tak ada jaminan pula saya bakal memilih capres yang dari Bugis meskipun kolega saya banyak yang berasal dari sana.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Artinya, para pemegang hak pilih, seperti saya yang ganteng ini hehehe, tak langsung menjatuhkan pilihan hati hanya semata-mata kedekatan emosional, kultural, kekerabatan, dan lain sebagainya. </span><span style="" lang="PT-BR">Kepandaian capres berdebat atau berpidato tak menjamin ia becus bekerja. Karena ada banyak contoh keturunan <i style="">Homo soloensis, Homo sapiens, Homo erectus, </i>sampai <i style="">Homo beneran</i> yang cuma bisa NATO (No Action Talk Only) bak komentator sepakbola yang cas-cis-cus.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">“Lha terus kamu <i style="">pengen</i> capres kayak apa sih say?” tanya Aura Kasih suatu malam kepadaku setelah lelah “Mari Bercinta”. Yang jelas ia nggak punya sifat manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis ini: munafik, segan bertanggung jawab, berjiwa feodal, boros, dan percaya takhayul.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">“Terus seperti apa dong say?” tanya Aura Kasih lagi sambil menggodaku genit. Ya, seperti kamulah kira-kira. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Mulus: keMaUannya LUruS<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Seksi: SEK<st1:personname st="on">ali</st1:personname> janji langsung berakSI<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Wangi: WibawA tiNGgI<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Montok: MendorONg rakyaT Oentoek Kreatif</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Hot: sederHana, Objektif, Tegas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtLkcAIhEvi-ACahMr5sXDTwI2ncO42MQy15hvBPkAL63Bo4AFSIzVHM_jJzrXMx7oMJuYP63DpiJbgXFnAPC_kJejOKSFfyA0n5vElBbnsYndREgwxQk6j_8VfM76z5U3IBYEVgrj-K08/s1600-h/presiden4.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 93px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtLkcAIhEvi-ACahMr5sXDTwI2ncO42MQy15hvBPkAL63Bo4AFSIzVHM_jJzrXMx7oMJuYP63DpiJbgXFnAPC_kJejOKSFfyA0n5vElBbnsYndREgwxQk6j_8VfM76z5U3IBYEVgrj-K08/s400/presiden4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390645674980454642" border="0" /></a></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Lagipula kita ini bakal memilih presiden bukan kepala suku. Walaupun mayoritas penduduk negeri ini orang Jawa, tak harus orang Jawa pula <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:state> yang jadi presiden? Kalau, kiranya, harus memilih kepala suku maka aku akan memilih Winnetou, Kepala Suku Apache. Pshaw!!!<br /></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-29171356551481574182009-05-20T06:42:00.001-07:002009-10-09T10:13:23.032-07:00>Berlibur Bertiga<span style="" lang="PT-BR">Bandara Internasional Ngurah Rai<o:p></o:p></span><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Selasa, 28 April 2009, 22:35 WITA<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">“Mandala Airline dengan nomor pe</span><span style="" lang="PT-BR">nerbangan RI 384 dari Jogjakarta telah mendarat.” Sebuah pengumuman baru saja dilantangkan. Beberapa menit kemudian muncul dua manusia ajaib dari gerbang terminal kedatangan domestik. </span>Masing-masing membawa sebuah tas punggung. Yang satu berjaket, yang lainnya berkaos. Keduanya clingak-clinguk seperti mencari seseorang. Dan ketika mata mereka melihatku wajah mereka jadi berseri. Mereka adalah Pongge dan Buris yang baru pertama k<st1:personname st="on">ali</st1:personname> menjejakkan kaki di <st1:place st="on">B<st1:personname st="on">ali</st1:personname></st1:place>!!! Kedua kawan semasa kuliah ini sudah lama ngebet ingin ke Bali.<br /></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Dalam perjalanan ke rumahku di Badung kami melewati pantai Kuta dan jalan Legian. Jalanan lengang oleh lalu lalang kendaraan. Tapi lalu-lalang para pelancong berjalan kaki makin ramai. Mata Buris, terutama Pongge, tak henti-hentinya melototin bule-bule yang berpakaian minim bersliweran di sepanjang trotoar. Melewati beberapa diskotik yang s<st1:personname st="on">ali</st1:personname>ng behadapan beradu audio hasrat Pongge kian tak terkend<st1:personname st="on">ali</st1:personname>. Kepalanya bergoyang-goyang. Tangannya menari-nari. Dan, hampir saja ia melompat dari sampingku seandainya saja tak ku-central lock pintu mobil. Lagipula masih ada safety belt yang menahan tubuh Pongge. “<i style="">Sabar, Pong. Saiki <st1:place st="on"><st1:state st="on">kan</st1:state></st1:place> awake dhewe sih rekonais. Eksplorasi detaile suk wae,”</i> kataku pada Pongge. “Tapi, aku <st1:place st="on"><st1:state st="on"><i style="">wis</i></st1:state></st1:place><i style=""> ora tahan kie, Gen. Maklum bar metu saka alas</i>,” jawabnya. Buris yang duduk di belakang terbahak-bahak hahaha…….</p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" face="trebuchet ms" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Tengah malam kami tiba di rumahku. Ngobrol-ngobrol sebentar lalu kami beranjak tidur. Usai sarapan, kami menuju ke pantai Sanur yang sepi. Sebelumnya kami singgah ke toko kamera.”<i style="">Lha, piye tho cah iki arep plesir ora nggow</i></span><span style="" lang="ES-MX"><i style="">o Kimera</i>,” gerutu Pongge. Setelah memilih dan membayar. Eh…yang bayar Buris. Jadi kamera itu kepunyaan Buris lho. Padahal Pongge juga pengen beli kamera yang canggih. “<i style="">Wis ta cepake duit sa-tas kie saka</i> K<st1:personname st="on">ali</st1:personname>mantan,” kata Pongge ndagel.<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" face="trebuchet ms" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" face="trebuchet ms" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Di seberang pantai Sanur tampak pulau Nusa Lembongan yang masih alami. </span><span style="" lang="ES-MX">Seandainya kami punya cukup waktu ingin aku mengajak mereka ke sana sek<st1:personname st="on">ali</st1:personname>gus ke rumah istriku. Cuma menghabiskan segelas minuman kami berlanjut ke GWK di Jimbaran.</span></p><p face="trebuchet ms" style="text-align: center;" class="MsoNormal"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0561XorweacgKAUD2rOCmSZrlPGbfnJbplB5G6GCPlPIFaJVn3IAGXbLh-8UJero6uSkmrx_7xntuYWSbNpJh_Fc1xwBkLCgE5daQwQcB_bsTB4z-G6NHd3U7dEfx6TnpPgOZtncN0Mjq/s1600-h/blog_berlibur_+b3.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 400px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0561XorweacgKAUD2rOCmSZrlPGbfnJbplB5G6GCPlPIFaJVn3IAGXbLh-8UJero6uSkmrx_7xntuYWSbNpJh_Fc1xwBkLCgE5daQwQcB_bsTB4z-G6NHd3U7dEfx6TnpPgOZtncN0Mjq/s400/blog_berlibur_+b3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5390649030183880738" border="0" /></a></p><span style="" lang="ES-MX"><o:p></o:p></span><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Cuaca cukup terik tapi tak seterik langit K<st1:personname st="on">ali</st1:personname>mantan. </span>Langit tampak indah dengan warnanya. Angin semilir dengan genit mencolek-colek kulit kami yang memang tidak terawat. Ngetes kamera baru. Jepret <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place> jepret sini berlatar belakang patung Dewa Wisnu setengah jadi. Jepret lagi berlatar perbukitan kapur yang sudah dikeruk. “Kayaknya aku mo bikin mineplan kayak gini aja dech biar seru hehehe,” Buris nyletuk.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Siang menjelang sore kami b<st1:personname st="on">ali</st1:personname>k ke rumah. <span style="" lang="ES-MX">Kebetulan ada tetangga yang meninggal dan sore itu akan diadain upacara ngaben. Pongge dan Buris pengen ngeliat acara itu. Tapi sayang keinginan mereka harus tertunda. Kami terlambat datang! <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Abis mandi kami Kanjut beredar ke pantai Kuta menikmati sunset. Padahal sebenarnya pengen liat bule-bule berjemur hehehe…..Yach, udah sunset pasti ga ada bule yang “action”. Jepret-jepret lagi. Kami jalan-jalan menyusuri pantai dan trotoar. Matahari sudah sembunyi. Kami segera meluncur ke resto Jimbaran buat dinner. Berhubung sudah lama aku nggak ke <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place>, kami sempat kesasar. <span style="" lang="ES-MX">Tapi setelah tanya sana-sini sampai juga di tujuan. Gile bener…..parkiran penuh. Kami memilih meja tepat di bibir pantai. Kalau ngeliat daftae menu malah bikin pusing. Akhirnya kami langsung ke dapur. Bisa langsung pilih seafood segar. Setelah tunjuk sana tunjuk sini akhirnya 700gr kakap merah dan 400 gram udang menjadi santapan malam kami. Perut dah keburu keroncongan tapi pesanan kami belum datang juga. Untungnya welcome drink dan camilan kacang cukup menjadi penghibur kami ngobrol ngalor-ngidul. Akhirnya yang ditunggu datang juga. Si kakap dan si udang udah tergolek seksi menanti kami mencumbunya. Wajah-wajah kelaparan kami melutuhlantakkan jiwa raga mereka hahaha…..ditemani sebakul nasi putih hangat, sayur plecing, es jeruk, dan desert. </span>Waduh Pongge nambah ampe 3x. <i style="">Doyan po busung lapar kie?<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><st1:place st="on"><st1:state st="on">Wis</st1:state></st1:place> wareg. Kami beredar ke Legian. Ngeliat monument bom b<st1:personname st="on">ali</st1:personname> dan daftar korbannya. Jepret lagi dech. Kami berjalan kaki menyusuri trotoar dan gang-gang. Nonton tarian bola di depan pintu masuk sebuah diskotik dan tengah malam kami pulang.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES-MX">Paginya kami beredar lagi ke sebuah toko suevenir di Denpasar. Kira-kira 30 menit perjalanan. Pongge dan Buris mengikutiku dengan sepeda motor. Sampai di toko Pongge sibuk memilih baju pantai. Buris melihat-lihat kaos. Dan aku mencari minuman brem dan brem batangan. Usai membayar kami berpisah. Karena sore itu aku harus ke Semarang naik bus malam yang kebetulan jalurnya lewat depan rumahku. Sedangkan Pongge dan Buris masih beredar menikmati B<st1:personname st="on">ali</st1:personname> sampai dua hari kemudian.<o:p></o:p></span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-75862931420581277222009-04-28T00:35:00.000-07:002009-04-28T00:38:29.252-07:00>Undangan Resepsi PerkawinanUndangan yang kedua ini bukanlah undangan perkawinanku yang kedua.....Pun seandainya demikian aku berharap Aura Kasih bersedia menjadi si mempelai putri hehehe.....<br /><br />Dengan segala kerendahan hati kami mengundang rekan-rekan terhormat dalam acara resepsi perkawinan kami:<br /><br />Egytha Chandra Dewi Sudana (Egy)<br />Putri tercantik dari I Made Sudana dan Tri Budi Kusriyanis<br /><br />dengan<br /><br />I Gusti Ngurah Arya Wijaya (Igen)<br />Putra terganteng dari I Gusti Made Sudana Yoga dan Ayu Kadarsih<br /><br />yang akan diselenggarakan pada:<br /><span style="font-weight: bold;">Sabtu, 9 Mei 2009</span><br /><span style="font-weight: bold;">Jam 11.00 - 13.00 WIB</span><br /><span style="font-weight: bold;">Bertempat di Aula USM Kampus III, Jl. (Arteri) Soekarno Hatta Semarang</span><br /><br />Doa restu yang tulus dari rekan-rekan semua sungguh suatu kebahagiaan yang tak terkira bagi kami<br /><br />Salam hangat<br /><br />Egy & Igeni g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-75973400598724400452009-04-09T01:55:00.000-07:002009-04-09T02:01:20.569-07:00>Parpol dan Caleg Pilihanku<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Zc87W6xJsg2jeMtj9kOqMjal35HK9nPodfk9z-LFAbPmIZCGNtXmNJB-CgmknTNDJwbAb6tGceAhOxqv5y_cVlINUqNuXKJts9engfmpjz41x1fmUwEJ8LMvnPuQy_WT8Vv8KtsZDQAO/s1600-h/lucu.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 92px; height: 110px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Zc87W6xJsg2jeMtj9kOqMjal35HK9nPodfk9z-LFAbPmIZCGNtXmNJB-CgmknTNDJwbAb6tGceAhOxqv5y_cVlINUqNuXKJts9engfmpjz41x1fmUwEJ8LMvnPuQy_WT8Vv8KtsZDQAO/s400/lucu.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5322613786090196162" border="0" /></a><br /> <p style="text-align: justify;font-family:lucida grande;" class="MsoNormal">Hari ini adalah hari bersejarah bagi pendidikan demokrasi rakyat di negeri ini. <span style="" lang="PT-BR">Di negeri di mana Islam, modernitas, dan demokrasi bisa berpelukan dengan mesra. Semua mata dunia tertuju pada hajatan besar ini. Segala hipotesis, keraguan, harapan, kecemasan, dan sebagainya akan menemukan jawabannya tak lama lagi.<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: lucida grande; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:lucida grande;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: lucida grande; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:lucida grande;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Tapi sayang sek<st1:personname st="on">ali</st1:personname>, tahun ini aku tak bisa menikmati hajatan besar ini. Bukannya aku tak menghormati kerja KPU yang telah bersusah payah bekerja. Bukan pula aku hendak memboikot pemilu ini. Lantas? Partai dan caleg pilihanku ternyata tak tercantum pada lembar kertas suara. <o:p></o:p></span></p><div style="font-family: lucida grande; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:lucida grande;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: lucida grande; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: lucida grande; text-align: justify;" class="MsoNormal">Partai pilihanku adalah PAKSS (Partai Aura Kasih So Sexy) dengan nomor urut 69 dan caleg nomor 38B!</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-16711091383905752009-03-14T03:06:00.000-07:002009-03-24T23:31:05.762-07:00>Workshop Pengembangan Jasa Hulu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWEEPVpEK0bqpAWOt-IBhjpRY2wfF5VGGAo2nNVbRgzGXge9a4G_cZWcM4DY9keUua9Jvw290rvuMaT5ihyphenhyphenp_mj0J5TG0AcA5pYrGjBBe7ZHFX-qumgeYyVNeI83Nd34y3MnlYEPJDV4-/s1600-h/gab.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 254px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWEEPVpEK0bqpAWOt-IBhjpRY2wfF5VGGAo2nNVbRgzGXge9a4G_cZWcM4DY9keUua9Jvw290rvuMaT5ihyphenhyphenp_mj0J5TG0AcA5pYrGjBBe7ZHFX-qumgeYyVNeI83Nd34y3MnlYEPJDV4-/s320/gab.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5317007393148096194" border="0" /></a><br /><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Perusahaan tempatku bekerja selama ini dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa inspeksi, supervisi, pengujian, dan pengkajian (ISPP). <span style="" lang="PT-BR">Banyak bidang jasa yang ditangani, tetapi aku berada dalam lingkup jasa mineral khususnya batubara. Jasa an<st1:personname st="on">ali</st1:personname>sis ku<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas batubara (middle stream) dan survey muatan (kuantiti) batubara dalam ponton/ kapal (down stream) adalah kegiatan inti yang mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan. <o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Lha upstream-nya mana? Dua tahun lalu aku direkrut untuk melebarkan sayap bisnis di bidang jasa hulu pertambangan (upstream). Selama ini pekerjaan jasa hulu hanya dilakukan sambil lalu dan kurang tergarap serius. </span>Nah, pada workshop k<st1:personname st="on">ali</st1:personname> ini diharapkan lahir kajian strategis untuk menggarap jasa hulu. </p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Tiga belas orang yang berlatar belakang geologi, pertambangan, dan kimia berkumpul di Hotel Inna Garuda, 9-13 Februari 2009. Kami datang dari beberapa wilayah kerja. Padang. Pekanbaru. Jambi. Jakarta. Surabaya. Banjarmasin. Batulicin. Sangatta. Tarakan. Timika. Acara ini juga dihadiri top manajemen kantor pusat.<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Usai jam kerja aku dan teman-teman selalu menyempatkan diri menikmati suasana Jogja. Tinggal melangkah beberapa meter saja di depan hotel pusat keramaian Jogja M<st1:personname st="on">ali</st1:personname>oboro sudah bisa dinikmati. Main tutup mata di alkid. Ngangkring di tugu. </span>Dan hari terakhir jalan-jalan ke Merapi, nengok Mbah Maridjan. Sayang di hari terakhir aku nggak ikut. Aku lebih memilih berangkat ke <st1:place st="on"><st1:city st="on">Semarang</st1:city></st1:place>. Istriku sudah menanti di <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place>. Maklum pengantin baru hehehe……</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-54415666357080145722009-01-10T05:46:00.000-08:002009-01-10T05:51:59.823-08:00>Mak, Aku Kawin!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7McBmO_FQRejWIYJC-qFKscBzruu3t7xCa5wLFOAjVW5F2N8XnybcJ63T5E4U09_nQIWV7QzqZUXY8gYcUuwSRvpRuYw6y0mLNY-N87B1GPXOdqfPIZWXkK0Bl9rGrMdiXBpdLQkhNXUr/s1600-h/100_2267.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7McBmO_FQRejWIYJC-qFKscBzruu3t7xCa5wLFOAjVW5F2N8XnybcJ63T5E4U09_nQIWV7QzqZUXY8gYcUuwSRvpRuYw6y0mLNY-N87B1GPXOdqfPIZWXkK0Bl9rGrMdiXBpdLQkhNXUr/s320/100_2267.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289661893174205810" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Aku mengawini seorang gadis yang telah setia menemaniku selama 88 bulan. Lamaran 13 Januari 2009. Upacara di rumah calon istriku di Nusa Lembongan 15 Januari 2009. Dan upacara di rumahku 23 Januari 2009. Resepsi bakal digelar di Semarang pada bulan April 2009.</span><br /></div>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-78038439431422466462009-01-10T05:31:00.000-08:002009-01-10T05:43:19.033-08:00>tunon taka<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPNNhl7MfFfClJEX_IdvP0iroR6WHng-3491eVHzESTG-TfA6u4RDKoKH6fCkZHDrlt0rxz9xWz_sSMKYmgipyk6dQzvSPcpaH4XhcU6i4y_P-8QPOtb04ZPGkmCd2lTbdISAmw8XU2AGi/s1600-h/100_1378.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPNNhl7MfFfClJEX_IdvP0iroR6WHng-3491eVHzESTG-TfA6u4RDKoKH6fCkZHDrlt0rxz9xWz_sSMKYmgipyk6dQzvSPcpaH4XhcU6i4y_P-8QPOtb04ZPGkmCd2lTbdISAmw8XU2AGi/s320/100_1378.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289658153653685330" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Usai bekerja seharian blusukan ning alas aku suka menghabiskan sore di tempat ini. Suasana senja dengan hamparan sungai yang lebar dan tiupan angin yang mengasyikkan menjadi obat mujarab buat melepas stres dan kejenuhan. Sesekali ada speedboat dan ketinting yang lalu lalang. membuat gelombang di permukaan sungai sehingga membuat pangkalan yang terbuat dari kayu ulin ini bergoyang. Pangkalan ini namanya Tunon Taka. Dalam bahasa Tidung (salah satu suku asli Kalimantan) tunon berarti pelabuhan dan taka berarti kita. Tunon Taka berarti pelabuhan.</span><br /></div>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-55438595226426377002008-12-05T03:01:00.000-08:002008-12-08T00:26:33.720-08:00>Imaji "Laskar Pelangi"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEXVqtTnpav8qjMz0Uufck7v-pX-wAwxcyfu6Gf6ala2pBgM75cZDIoZpMYuKiZVKdZoaCykWm1Le8TnPzATUDCFS231bAkwMrRSlVBE5mYc2DRkORQ2gn7lOjM48aGnF-dGZwjO3zN_Jg/s1600-h/laskar+pelangi+pic.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 162px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEXVqtTnpav8qjMz0Uufck7v-pX-wAwxcyfu6Gf6ala2pBgM75cZDIoZpMYuKiZVKdZoaCykWm1Le8TnPzATUDCFS231bAkwMrRSlVBE5mYc2DRkORQ2gn7lOjM48aGnF-dGZwjO3zN_Jg/s200/laskar+pelangi+pic.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277332619534659762" border="0" /></a><br /><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Akhirnya jadi juga aku nonton film “Laskar Pelangi”. Pas cuti kemarin. Penuh perjuangan dan sedikit kekonyolan. Gini dongengannya. Dari Tarakan, Kaltim, jam 4 Wita aku terbang menuju <st1:city st="on"><st1:place st="on">B<st1:personname st="on">ali</st1:personname>kpapan</st1:place></st1:city>. Transit satu jam lalu lanjut ke <st1:city st="on"><st1:place st="on">Surabaya</st1:place></st1:city>. Transit satu jam buat menuju Denpasar. Alhasil jam 22.30 WITA baru sampe bandara Ngurah Rai. Kedua orangtuaku dan kekasihku dah menanti kehadiranku….Seandainya ada penerbangan langsung Tarakan-Denpasar tentu tak sampai dua jam aku sudah mendarat di <st1:place st="on">B<st1:personname st="on">ali</st1:personname></st1:place>. Fiuh!!!</p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Suatu hari usai jalan-jalan ke GWK aku mengajak pacarku nonton “Laskar Pelangi” di Galeria Mall. Baru k<st1:personname st="on">ali</st1:personname> pertama aku menginjakkan kaki di <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place>. Halaman parkirnya sangat luas kukira. Gedungnya cuma dua lantai. Yang membuatku terkesan adalah desainnya yang sangat tropis. <span style="" lang="PT-BR">Atapnya rendah.<span style=""> </span>Dinding-dindingnya terbuka sehingga sinar matahari dan angina sepoi bisa masuk bebas. Banyak tempat duduk buat kongkow-kongkow di taman. Ada gemericik air mancur pula. Ah.....segarnya.....<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Segera saja aku menuju gedung bioskop yang terpisah dari bangunan induk mall. Tampak sepi. Hanya sedikit orang yang duduk. Segera saja aku menuju<span style=""> </span>loket. Ah, celaka. Ternyata tiket telah habis buat semua jam pertunjukkan hari itu! Sedih dech.<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Tak bisa aku nonton di B<st1:personname st="on">ali</st1:personname> akhirnya aku nonton di Semarang. Gila, kan? Ah, ga juga. Lha wong aku nemenin pacarku pulang ke rumah ortunya. Minggu, 8 November 2008 aku ngajak kekasihku nonton di sebuah bisokop di kawasan Simpang Lima. Ah...lama sek<st1:personname st="on">ali</st1:personname> aku tak merasakan momen berduaan seperti itu. <o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Kami tiba jam 13.05. Antrian sudah panjang. Sepuluh meter. Jam pertunjukkan 14.00. baru saja satu meter melangkah dari antrian. “Tiket Laskar Pelangi jam setengah dua sudah habis,” kata seorang<span style=""> </span>petugas. Biarlah. Masih ada jam berikutnya. Tak sampai 15 menit aku sudah mendapatkan dua lembar tiket untuk pertunjukkan jam 16.00. Sambil menunggu jam pemutaran aku dan kekasihku menikmati waktu jalan-jalan. Lalu kami menuju food court di lantai 1. Pesan minuman dan ngobrol.<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Tak terasa jam pertunjukkan hampir tiba. Segera saja aku lihat kemb<st1:personname st="on">ali</st1:personname> lembaran tiket itu. “Quantum of Solace jam 15.30”. Film James Bond terbaru. Celaka! Aku salah beli tiket! Segera saja aku berlari menuju loket di lantai dua. Aku hendak komplain. Tapi di loket itu tertulis “Tiket yang sudah dibeli tidak dapat dikemb<st1:personname st="on">ali</st1:personname>kan”. Apes. Jelas aku sangat jengkel dengan ketololanku. Kekasihku dengan sabar menenangkanku. Bagaimanapun juga aku harus nonton hari itu. Akhirnya aku kemb<st1:personname st="on">ali</st1:personname> antri untuk mendapatkan tiket pertunjukan jam 23.00! Dua lembar tiket yang telanjur dibeli tadi kuberikan kepada Wima, adik kekasihku. </span>Kebetulan Wima ngebet banget pengen nonton “Quantum of Solace”. Dia nonton bareng pacarnya. Harga tiket per lembarnya Rp.20.000,00. Tiket pesawat Tarakan-Denpasar Rp. 1.146.000,00. Air port tax Rp. 20.000,00. Tiket bus eksekutif Denpasar-Semarang Rp. 250.000,00. Total jenderal Rp. Rp. 1.436.000,00 biaya untuk nonton "Laskar Pelangi"!<br /></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Semenjak kelar membaca novelnya setahun lalu aku membayangkan kalau novel itu difilmkan. Kayak apa ya jadinya? Tapi biasanya </span>film yg diambil dari novel/ buku tak semenarik bukunya. Lihat aja: “Ayat-ayat Cinta”, “The Da Vinci Code”, “Harry Potter”, “Lupus”, “Gie”, atau “Cintaku di Kampus Biru”. Betul juga. Selama nonton “Laskar Pelangi” tak kudapati daya magis imaji yang kureguk ketika membaca novelnya. <span style="" lang="PT-BR">Barangk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> sebuah cerita akan menjadi jauh lebih menarik bila terendapkan dalam imaji pembacanya. Rangkaian gambar bergerak dan tata suara tak mampu mengalahkan imaji yang berloncatan dalam novelnya. Bisa jadi karena itulah umat Islam tak membolehkan Nabi Muhammad digambarkan rupanya, apalagi difilmkan. Agar imaji kehebatan dan kesalehan Nabi Muhammad tetap terjaga indah dalam memori umatnya.</span></p><br /><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal">Terima kasih Andrea Hirata dan Riri Reza yang telah memberikan kisah inspiratif buat anak negeri.<br /><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-51081458774972665822008-11-28T23:21:00.000-08:002008-12-08T00:35:20.619-08:00>Karl May<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNxLK1SRlBbYaVL5Sx7mrgQxnEP6Eh4vu7LoCqfBfudl9WfWoGzuu-dbXnRpgYYiOPV4yFHOBqkwxXPzfyMRH3VAoI3in4e84BBQ79PcX7lnUdpT_OnRXvTj4X4EAE-xslJ5ivA0xA-ANK/s1600-h/winkarl.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 316px; height: 145px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNxLK1SRlBbYaVL5Sx7mrgQxnEP6Eh4vu7LoCqfBfudl9WfWoGzuu-dbXnRpgYYiOPV4yFHOBqkwxXPzfyMRH3VAoI3in4e84BBQ79PcX7lnUdpT_OnRXvTj4X4EAE-xslJ5ivA0xA-ANK/s320/winkarl.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277334871915095314" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:trebuchet ms;">Phsaw!<br /></span><span style="font-family:trebuchet ms;">Ini adalah ungkapan khas Karl May. Semenjak aku membaca "Dan Damai di Bumi!" aku menjadi tergila-gila oleh Karl May. Cuti kemarin aku menyempatkan berburu buku-bukunya. Di Toga Mas Denpasar dan Toga mas Jogja aku cuma bisa mendapatkan Winnetou I, III, dan IV (aku dah punya yang seri II). Dan Kara Ben Nemsi II dan III (seri I sedangkan seri IV dan V akan terbit). </span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Buku-buku itu berkisah petualangan menjelajahi bumi. Sungguh membangkitan imaji. Berpetualang ke negeri-negeri seberang yang mustahil aku jelajahi. Ingin rasanya seperti Agustinus Wibowo yang ber-backpacker menjelajahi dunia lalu menuliskannya di <span style="font-style: italic;">KOMPAS. </span>Buku-buku itu menjadi temanku dalam kesendirian di hutan. Kenapa aku suka cerita petualangan? Mungkin karakterku yang lebih suka berada di luar rumah yang menjadi alasan. Ini pula yang menyebabkan aku menyukai kerja di lapangan, selain alasan finansial, tentu saja hehe...</span><br /></div>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-50954772427890721892008-11-28T22:44:00.000-08:002008-11-28T23:20:32.068-08:00>Geo2000<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-style: italic;font-size:18;" ><span style="font-size:78%;"><span>Rekan-rekan kuliah gw di geology ugm 2000 lagi mo bikin buku angkatan. lazimnya buku angkatan pasti isinya foto n profil masing2. nah, biar ga ngebosenin buku ini diselingi beberapa tulisan. lha...ini feature yang gw bikin. versi aslinya lbih panjang dari ini...khusus buat blog ini sengaja disunting biar ga terlalu panjang....</span></span></span><b style=""><span style="font-size:18;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><b style=""><span style="font-size:18;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><b style=""><span style="font-size:18;">Dan Damai di Bumi ………….!<o:p></o:p></span></b></p><div> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: center;">oleh Igen Arya</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><i style=""><span style="" lang="PT-BR">Pulang ke kotamu<o:p></o:p></span></i></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><i style=""><span style="" lang="PT-BR">Ada setangkup haru dalam rindu<o:p></o:p></span></i></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><i style=""><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></i></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><i style="">Masih seperti dulu<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><i style="">Tiap sudut menyapaku bersahabat<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><i style="">Penuh selaksa makna<o:p></o:p></i></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;">Nukilan lagu yang dinyanyikan KLA Project itu tentu membawa kenangan tersendiri bagi siapa saja yang pernah menjalani kehidupan di <st1:place st="on">Yogyakarta</st1:place>. <span style="" lang="PT-BR">Yogyakarta adalah rumah bagi semua jenis manusia yang pusparagam latar belakangnya. Berbagai suku bangsa dan agama dengan mudah bisa dijumpai. Dari Aceh hingga Papua. Itulah yang tercermin dari plur<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas para mahasiswa Teknik Geologi UGM angkatan 2000.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;">“Saya lahir dan besar di <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> ini. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Kota</st1:city></st1:place> ini mengajarkan banyak pelajaran hidup. Keramahan dan senyum dalam menjalani hidup, sikap tepo seliro masyarakatnya sangat menginspirasi,” Fajar Setiawan (26) yang asli <st1:place st="on">Yogyakarta</st1:place> bersaksi. Sikap berbudaya masyarakat <st1:place st="on">Yogyakarta</st1:place> menjadi ruh bagi penyelenggaraan berbagai kegiatan budaya mulai Grebeg, Festival Kesenian Yogyakarta, berbagai pameran, dan lain-lain. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;">Obyek wisata tentu saja menjadi daya tarik yang lain. “Dari utara, K<st1:personname st="on">ali</st1:personname> Adem adalah tempat yang indah untuk melihat dan mengagumi kemegahan Merapi,” kata Fajar yang penggemar berat fotografi. “Kalau malam, jalan-jalan seputar Jogja nyaman untuk dilalui. M<st1:personname st="on">ali</st1:personname>oboro, Jalan Solo, Jalan K<st1:personname st="on">ali</st1:personname>urang sekitar UGM terlalu menarik untuk dilewatkan. Mau berfoto atau sekadar duduk juga tidak masalah. Apalagi ditemani cewek semalaman…..hahahahahaha,” katanya berseloroh.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="PT-BR">Fajar mengaku awalnya ia tidak tertarik belajar Geologi. Ia sebenarnya menjatuhkan pilihan hatinya pada Informatika di ITB. </span>N<span style="" lang="PT-BR">amun, seiring perjalanan waktu akhirnya ia bisa menikmati belajar Geologi. </span>Apalagi, “Aku ketemu teman dan dosen yang maniak komputer, Afnin dan Pak Wayan. Akhirnya jadi <i style="">deh</i> gabungan antara Informatika dan Geologi. Sedikit <i style="">nyleneh</i>, memang, tapi aku benar-benar menikmatinya,” tutur pria lajang yang bekerja di <i style="">Micromine</i>, sebuah perusahaan perangkat lunak pertambangan di <st1:place st="on"><st1:city st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;">Peni Rostiarti (26) yang besar di <st1:city st="on">Surabaya</st1:city> tetapi beribu asli <st1:place st="on">Yogyakarta</st1:place> punya kesaksian yang menarik. “Aku pernah tinggal di Sosrowijayan,” aku Peni, sapaan akrabnya. Daerah yang sangat terkenal di kalangan wisatawan itu , ternyata, juga dekat lok<st1:personname st="on">ali</st1:personname>sasi. “Kukira <i style="">mbak-mbak</i> PSK punya ruang yang eksklusif dan terpisah dari orang-orang kampung sekitar. Ternyata <i style="">nggak</i>!” terang dara yang bekerja sebagai konsultan di CV. Geospasia Wahana Jaya Surabaya ini.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="PT-BR">Menurutnya terlepas dari profesinya itu, ternyata mereka masih punya nilai kesopanan dan tatakrama. Bahkan, “Mereka menyumbang kalau ada warga yang meninggal dunia <i style="">(lelayu)</i> sampai membantu warga sekitar yang ekonominya sulit,” paparnya. “Jadi jangan menilai orang dari profesinya!” pesan Peni tegas.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="PT-BR">Jembatan Babarsari menjadi tempat favorit bagi Peni untuk menjernihkan pikiran. </span><span style="" lang="SV">Peni beralasan,</span><span style="" lang="SV"> </span><span style="" lang="PT-BR">“</span><i style=""><span style="" lang="SV">Soale</span></i><span style="" lang="SV"> sungainya masih jernih, <i style="">adem</i>, dan enak buat duduk nganggur sambil <i style="">ngelihat</i> anak-anak Magmagama berlatih.” Selain itu ia juga kerap mengunjungi Benteng Vrederburgh dan menyusuri Jalan M<st1:personname st="on">ali</st1:personname>oboro sambil memperhatikan berbagai barang kerajinan-tangan yang dijual di lapak-lapak. Gadis yang membenci mall ini terpukau dengan eksotisme Candi Ratu Boko. ”<i style="">Amazing</i>! Tempatnya di bukit sehingga pemandangannya bagus sek<st1:personname st="on">ali</st1:personname>. Situsnya <i style="">bikin</i> penasaran dan agak mistis buatku,” tuturnya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Mahasiswa bersepeda! Kenangan seperti itu yang membekas di benak Taufik Lubis (26) ketika mengunjungi Yogyakarta pada liburan panjang masa sekolah lanjutan pertamanya. ”Saat itulah aku berniat suatu saat nanti harus kemb<st1:personname st="on">ali</st1:personname> ke Yogyakarta melanjutkan sekolahku,” kata Taufik. Selain itu kesederhanaan masyarakat Yogyakarta sungguh membuatnya terpikat. ”Di kota asalku,” kata Taufik yang berasal dari Pekanbaru, ”ketika kita melintasi suatu jalan atau gang kita akan merasa was-was karena ada pemuda yang bergerombol di sana.” Gerombolan pemuda itu acapk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> meminta uang ataupun barang berharga. Nah, hal seperti itu tak pernah sek<st1:personname st="on">ali</st1:personname>pun dialami Taufik di Yogyakarta.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Nilai kesederhanaan masyarakat Yogyakarta sungguh membekas di hati Taufik. ”Aku jarang membeli baju atau celana baru. Uang lebih baik digunakan untuk memfotokopi buku atau membayar praktikum,” kata Taufik. Menurutnya masyarakat di Yogyakarta bebas berekspresi dan cenderung santai. ”Mau bepakaian sepeti <i style="">Don Juan</i>, atau berpakaian lusuh, kumal dan kucel tidak akan ada yang peduli,” terangnya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal" ><span style="" lang="SV">”Warung burjo dan angkringan adalah tempat yang sering aku kunjungi,” aku Taufik. </span>Biasanya ia datang malam hari bersama kawan-kawannya sembari berdiskusi ringan tentang banyak hal. Pria berkacamata yang bekerja di PT. Medco Energy E & P <st1:place st="on"><st1:city st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> ini juga kerap mengunjungi penyewaan komik di wilayah Gejayan. <span style="" lang="PT-BR">“Aku bisa memuaskan dunia fantasiku dengan membaca komik,” katanya beralasan.<span style="font-family: trebuchet ms;"> </span><o:p style="font-family: trebuchet ms;"></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><span style="font-family: trebuchet ms;">Giri Prayoga (27) yang asli B</span><st1:personname style="font-family: trebuchet ms;" st="on">ali</st1:PersonName><span style="font-family: trebuchet ms;"> menempati rumah kakeknya di daerah Samirono. </span><span style="color: black;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Interaksinya dengan warga sekitar rumahnya terbilang intensif karena setiap ada kegiatan di sekitar rumahnya ia wajib ikut. ”Nilai kesederhanaan dan keramahtamahan adalah nilai yang saya dapat pelajari dari warga Yogyakarta dan sangat besar pengaruhnya terhadap hidup saya saat ini dan sampai kapanpun juga,” urai pemuda yang pernah menjabat Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM ini. Ia begitu terpikat dengan semangat hidup kesederhanaan ala Yogyakarta yang bertolak belakang dengan konsumtifme warga di daerah asalnya.</span><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">David P. Timisela (26) yang berdarah Ambon tetapi besar di Bandung memilih kuliah di UGM demi membahagiakan orangtuanya. ”Karena selama ini kakak-kakak <i style="">gue</i> kuliah di swasta semua,” katanya beralasan. Selain itu ia ingin suasana baru. Ia merasa bosan terus-menerus hidup di Bandung. Karena itulah ia tidak memilih UNPAD maupun ITB. ”Saatnya berkelana ke Jogja sek<st1:personname st="on">ali</st1:personname>an mengurus mendiang nenek tercinta,” katanya, ”walaupun jarang di rumah hahaha......”<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Menurut David kehidupan masyarakat Jogja penuh kesederhanaan. Mereka <i style="">nerimo</i> hidup ini dan menjalaninya apa adanya tanpa pernah mengeluh kepada Sang Pencipta. Karena itulah David yang bekerja sebagai Geologist/ Geophysicist pada PT Pertamina Geothermal Energy tak terlalu menuntut fasilitas mewah saat bekerja di lapangan. "Asal bisa makan dan tidur sudah cukuplah... hehehe,” paparnya merendah.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Gelanggang Mahasiswa UGM merupakan tempat <i style="">nongkrong</i> Wahyu Seno Aji (26). Mantan aktifis Badan Eksekutif Mahasiswa ini menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat itu: makan, tidur, nulis artikel, cari duit. ”Daripada <i style="">gue</i> kuliah Petrologi atau Ilmu Lingkungan <i style="">mending gue</i> di sini terus <i style="">ikutan</i> demonstrasi di Bunderan UGM,” kisah Seno.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Seno juga kerap mengunjungi Pasar Ngasem pun Tamansari. Baginya, itu adalah tempat p<st1:personname st="on">ali</st1:personname>ng romantis sedunia. ”Pacaran di Pasar Ngasem sambil lihat ikan, ular <i style="">segede gaban</i>, orangutan, ada juga binatang yang dilindungi yang dijual bebas,” terangnya. ”Kalo lagi suntuk biasanya <i style="">gue</i> ke sini naik ke atas Tamansari lalu <i style="">nongkrong</i> lihat Merapi, Pasar Ngasem dan Jogja dari kejauhan…wuiiihhh..rasanya mantap betul. Apalagi sambil pacaran…..hehehe....,” tambahnya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Seno yang bekerja sebagai Geologist di CNOOC SES Ltd ini semasa mahasiswa kerap menulis artikel bebas untuk media massa lokal. Dari situ ia mendapatkan tambahan uang demi kelangsungan hidupnya. ”Dari kuliah <i style="">gue</i> mencoba menghidupi diri dengan berbagai macam hal, termasuk nulis artikel. Sampai akhirnya menjelang lulus kuliah <i style="">gue</i> ingin jadi wartwan perang dan wartawan <i style="">National Geographic</i> hehehe...,” kisah Seno. Tapi sayang cita-cita itu kandas lantaran sang kekasih tak merestui.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Toleransi, damai, keberagaman, sederhana, dan <i style="">nggak ngoyo</i> inilah yang Seno pelajari dari ritme kehidupan warga Jogja. Seno mengakui hal itu sangat memengaruhi pandangan hidupnya. Kerinduan pada Jogja kerap membuatnya sering ke Jogja di akhir pekan. ”Bukan cuma buat menjenguk pacar, tapi juga memutar sebentar ritme hidup. Duduk lama di angkringan nasi kucing, <i style="">ngobrol</i> sama penjualnya, mendengar keluh kesahnya, duduk <i style="">nangkring</i> dengan abang becak, mahasiswa, maupun penganggur. Sambil menghentikan sebentar ritme Jakarta,” ungkap anak Jakarta ini.</span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Beristri orang Jogja? Ini sudah terjadi pada Mauritius Thomas Octorano Doze (27). ”<i style="">Nggak nyangka</i> <i style="">gue</i> dapat jodoh dan akan hidup di Jogja, ber-KTP Sleman pula,” ceritanya. Barangk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> itu buah interaksi intensif dengan warga asli Jogja selama ia tinggal di Jogja. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Thomas yang berdarah Flores, Nusa Tenggara Timur, namun besar di Bekasi ini meski terbiasa dengan lingkungan masyarakat yang heterogen tetapi sesek<st1:personname st="on">ali</st1:personname> ia menemukan hambatan dalam bergaul. ”Karena itu pulalah yang membangun <i style="">gue</i>,” terangnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Yogyakarta laksana oasis kehidupan bagi setiap insan yang pernah menjalani proses menjadi manusia dewasa. Andai saja Karl May sempat singgah ke Bumi Mataram dalam kisah petualangannya menjelajahi dunia barangk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> dia akan menulis novel dengan judul <i style="">Dan Damai di Bumi Ngayogyokarto! <o:p></o:p></i></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Phsaw...............<i style=""><o:p></o:p></i></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><i style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></i></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Ah.....pulang yuk ke Jogja.....! ■<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><br /><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><br /><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-8616966687589223802008-10-27T08:49:00.000-07:002008-10-27T08:52:25.907-07:00>Sendirian<p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Satu lagi aku kehilangan rekan kerja karena ia mengundurkan diri. Namanya Fatkhurohman alumni geologi STTNas Yogyakarta 2001. Dua bulan sebelumnya rekan kerjaku yang lain Jerry alumni geologi Usakti 2000 juga mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri karena mendapat tempat persinggahan baru yang dinilai lebih baik dari tempat kerja kami sekarang. Maklum eksplorasi batubara dan base metal sedang ramai-ramainya sekarang. Dan ini berimbas pada larisnya para geologist. Alhasil sekarang aku harus sendirian untuk menangani pemboran 4600 hektar dengan menggunakan tiga mesin Jackro-175 di kondisi hutan berawa. </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Terbesit juga dalam benakku untuk resign. Tapi aku harus memutuskan ini secara matang. Jangan sampai sesuatu yang tampak emas ternyata cuma loyang. Memang banyak pertimabang kalau ingin resign. Gaji biasanya yang menjadi alas an terbesar seseorang untuk meloncat dari perusahaan satu ke perusahaan lain. <span style="" lang="PT-BR">Tapi kedua<span style=""> </span>temanku tadi punya alas an yang lebih dari sekedar soal gaji itu. Sebelum bekerja di perusahaanku yang sekarang ini aku pernah bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Tapi kedua temanku tadi ini k<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName> pertama mereka bekerja. </span>Kalau ada tawaran yang lebih baik dan menantang aku tak menampik bakal resign juga. Ini suatu jalan untuk menemukan lentera jiwa.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Aku perlu rehat sejenak buat menjernihkan kemb<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName> aroma kehidupanku yang nggak normal. </span>Iringan lagu “Kangen” karya Dewa 19 membawa kerinduanku pada kampung halaman dan keluarga. Akhir Oktober sampai awal Nopember aku cuti ke B<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>-Semarang-Yogyakarta. Arrrghhhh…….Aku mau berburu buku murah di Jogja!</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-26886953358032563192008-10-27T08:44:00.000-07:002008-10-27T08:49:23.624-07:00>Nulis Lagi<div style="text-align: justify;"><br /></div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Bulan ini aku mendapatkan kiriman sebuah buku bunga rampai dalam rangka 25 tahun KMHD UGM. Di buku itu ada tulisanku di halaman 95-102. Senang banget aku bisa nulis lagi. <st1:city st="on">Ada</st1:City> kepuasan yang tertumpahkan di <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:City></st1:place>. Dan lebih senang lagi ketika temen-temen geologi ugm 2000 berencana menerbitkan buku angkatan. Aku kebagian menulis tentang kehidupan masyarakat <st1:place st="on">Yogyakarta</st1:place> dari sudut mahasiswa pendatang. Untuk itu aku perlu responden untuk diwawancarai, tertulis tentu saja. Aku sudah bikin daftarnya. <span style="" lang="PT-BR">Kebetulan 70 mahasiswa geologi ugm 2000 berasal dari Aceh sampai Papua sehingga mempermudah tugasku. Judul dan kerangka tulisan aku dah buat. Yang perlu dicermati adalah tenggat waktu. </span>Berhubung teman-teman sudah bekerja sehingga perlu komunikasi yang intensif biar rencana tak berantakan. Aku sendiri bakal menemui kesulitan lantaran tenggat pengumpulan jawaban para responden dipatok 15 Nopember 2008. Padahal tanggal segitu aku berada di lokasi dan akan melakukan flying camp drilling. Tapi semoga saja sebelum tanggal segitu banyak yang sudah terkumpul dan koneksi internet di site office sudah lancar lagi.</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-43620533767125164072008-09-26T00:59:00.000-07:002008-09-28T03:43:15.999-07:00>"Mereka Bilang, Saya Monyet!"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg455WghWPiZzf2X-zDfRLDd30mJ2k2h0D11Sot5Z13818MA3lCP0BiPQ0b2XzePV8wpI0i0hEWHaZORwoZLw6fsEyst6ip7b4Vd-hqhWNTa3B4u2Pp0TCRaN7fs_yJ8GEZzuSGxLJydNOu/s1600-h/monyet.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg455WghWPiZzf2X-zDfRLDd30mJ2k2h0D11Sot5Z13818MA3lCP0BiPQ0b2XzePV8wpI0i0hEWHaZORwoZLw6fsEyst6ip7b4Vd-hqhWNTa3B4u2Pp0TCRaN7fs_yJ8GEZzuSGxLJydNOu/s320/monyet.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250238243674361874" border="0" /></a><br /><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">“Nyet, <i style="">yok po</i> kabarmu? <i style="">Awakmu ono nang endi saiki</i>?” tanya kawan SMA-ku via <i style="">Yahoo! Messenger</i> suatu siang. Itu tadi adalah bahasa Jawa <st1:place st="on"><st1:city st="on">gaya</st1:city></st1:place> jawa timuran yang terjemahan begini, “Nyet, bagaimana kabarmu? Kamu sekarang di mana?” Nyet. Ah, sapaan ini mengingatkanku pada romantika masa berseragam abu-abu sepuluh tahun yang lalu di Kot <st1:city st="on"><st1:place st="on">Malang</st1:place></st1:city>. Nyet, lengkapnya monyet. Kadang temen-temenku memanggilku “thek”, lengkapnya <i style="">kethek </i>yang artinya monyet juga. Sial! Entahlah mengapa mereka memanggilku seperti itu. Padahal kalau diamati secara seksama, dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, lho kok malah jadi teks proklamasi. Maksudnya kalau diamati secara detail dengan skala 1 : 100 maka aka terlihat jelas struktur, tekstur, warna, morfologi, dan litologi bahwa aku sangat tidak tepat dipanggil monyet. Tapi lebih tepat dipanggil gorilla! Lho, kok malah lebih parah ya….hehehe…</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Sekolah di SMUN 5 Malang seperti berada di kebun binatang. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> kambing, unta, sapi, mentok, dan tikus. Temen-temen bikin julukan seenak udelnya aja. Temenku yang bernama Haris dijuluki kambing. Mungkin itu lantaran dandanannya yang memang jorok, item, dekil, dan bau. Suer aku nggak bohong kok, cuma hiperbolis hehe. Masih mending si Raditya “Kambingjantan” yang gokil lewat buku-bukunya itu. Kawanku yang bernama Abdul, keturunan Arab, mungkin karena posturnya yang tinggi nan ceking dan hidungnya yang moncong lantas dijuluki unta. Cocok. Kawanku yang lain dipanggil sapi lantaran namanya Syafii. Pernah baca komik Donal Bebek, <st1:place st="on"><st1:state st="on">kan</st1:state></st1:place>? <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> tokoh yang namanya Agus angsa. Nah, kawanku yang bernama Agus jadilah dipanggil <i style="">mentok</i> (bahasa Jawa yang artinya angsa). Nah, kalau temenku yang dipanggil tikus ini mungkin lantaran<span style=""> </span>mukanya yang mirip tikus hehehe….tiga rius….</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-family:trebuchet ms;">Padahal rahasia ini telah aku simpan ratusan tahun supaya tidak menjadikan gempar dunia gaib </span><st1:place style="font-family: trebuchet ms;" st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place><span style="font-family:trebuchet ms;">. Tapi, sejatinya aku harus menuntut Djenar Maesa Ayu yang telah melakukan pelanggaran hak atas kekayaan intelektualku. Ia menerbitkan kumpulan cerita pendeknya yang diberi judul “Mereka bilang ,saya monyet” tanpa seizin aku. Benci aku! Sebel aku!</span> </p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-5785337571907604672008-09-23T05:25:00.000-07:002008-09-23T05:34:28.858-07:00>Tolak RUU APP!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ-kr5KHZTCZUEHnIPF7memJSiGd9UTUg_83WqmwJnBaszT_JcNMWQl7h3fbgKtJDOwIiYCfCnI-h5zTgF1Ytm0bB5RkRLeq5J-wxNzt7a0Ux2pI7Cpw00kfYscY4OCJoHOBGfBebcDGuf/s1600-h/Image-12.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ-kr5KHZTCZUEHnIPF7memJSiGd9UTUg_83WqmwJnBaszT_JcNMWQl7h3fbgKtJDOwIiYCfCnI-h5zTgF1Ytm0bB5RkRLeq5J-wxNzt7a0Ux2pI7Cpw00kfYscY4OCJoHOBGfBebcDGuf/s320/Image-12.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5249193088573207234" border="0" /></a><br /> <p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size:10;">Dari seorang kawan...<br /></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"> </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Mestinya hari ini, 23 September 2008, DPR akan mensahkan sebuah Undang-undang (UU) kontroversial. Disebut kontroversial karena Rancangan UU (RUU) ini mencoba melakukan penggabungan terhadap kehidupan pribadi yang bersifat moral dan spiritual dengan kehidupan bermasyarakat yang seharusnya sekuler. Kunci kelemahan dari RUU ini adalah pada penggabungan tersebut. Moral saya tidaklah sama dengan moral anda, ukuran-ukuran moral yang saya gunakan berbeda dengan ukuran-ukuran yang orang lain gunakan dan perbedaan ini terjadi pada setiap orang apabila dibandingkan dengan orang yang lain. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">RUU ini sangat kontroversial karena mencoba memasuki wilayah-wilayah pribadi seseorang dengan memberikan ukuran-ukuran mor<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas yang seragam. Berbicara mor<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas, mau tidak mau, suka tidak suka, pasti akan mengikutsertakan masalah-masalah spiritu<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas, sementara ketika kita mengkaji spiritu<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas dalam level masyarakat umum, yang muncul adalah pengertian-pengerti an keagamaan. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Di titik ini, ketika moral berhubungan dengan spiritu<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas dan spiritu<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas berhubungan dengan agama, maka RUU tersebut telah menyentuh wilayah yang p<st1:personname st="on">ali</st1:personname>ng sensitif dari masyarakat umum. Situasi menjadi makin lebih rumit ketika agama-agama sendiri, sesungguhnya tidak memiliki suatu kata sepakat tentang ukuran mor<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas. Seorang Kristen Liberal memiliki pandangan yang bertolak belakang dengan seorang Kristen Ortodok dalam masalah mor<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas. Seorang Mutazilah mungkin memiliki pandangan mor<st1:personname st="on">ali</st1:personname>tas yang cenderung liberal, sementara Wahabi cenderung konservatif. </span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Bagaimana dengan Hindu ?</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Salah satu simbol utama dalam Hindu adalah Lingga – Yoni, dilihat dari sisi RUU ini, simbol ini adalah pornografi yang p<st1:personname st="on">ali</st1:personname>ng parah.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Bayangkan, lambang Tuhan dalam bentuk menyerupai Penis dan Vagina diletakkan di tempat-tempat suci dan dipuja-puja</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Entah akan masuk ke Neraka macam apa orang-orang semacam ini, karena neraka p<st1:personname st="on">ali</st1:personname>ng jahaman sek<st1:personname st="on">ali</st1:personname>pun rasanya akan tercemar apabila menyiksa orang-orang dengan tingkat kebejatan moral seperti ini.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Bagaimana orang-orang Hindu mencoba menjelaskan hal ini ?</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Ini adalah simbol habib</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">+. Simbol apa ? Membuat simbol mahluk hidup saja dilarang, apalagi membuat simbol Tuhan dalam bentuk penis dan vagina, di tanah Arab kami tidak menggunakan simbol-simbol</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Itu simbol Siwa yang melambangkan Purusa dan Uma yang melambangkan Prakirti, konsep Purusa dan Prakirti berasal dari filsafat Samkya. Dalam agama kami, pembuatan dan penggunaan simbol tidak dilarang karena simbol adalah cara manusia mengambil jarak dari obyek pikirannya, bukankah angka serta huruf juga adalah simbol, bukan begitu habib?<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">+. Apa itu Samkya, apa itu Purusa dan Prakirti ? </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Samkya adalah salah satu <st1:personname st="on">ali</st1:personname>ran filsafat Hindu, sedangkan Purusa dan Prakirti secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai kekuatan positif dan negatif yang membentuk alam semesta dan seluruh isinya. Model Samkya dapat habib bandingkan dengan model Aristoteles tentang predetermining factor.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">+. Susah amat ? kenapa tidak disebut alam semesta saja ?</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Kami memisahkan antara konsep sebelum penciptaan alam semesta, yang kami sebut dengan Nirguna Brahman, dengan konsep alam semesta yang telah berjalan seperti sekarang yang kami sebut dengan Saguna Brahman atau Hiranyagarba, konsep proses pembentukan alam semesta hingga menjadi bentuknya sekarang juga kami percayai sebagai konsep yang berbeda dan kami sebut dengan konsep Siwa Nataraja (Siwa the cosmic dancer). Konsep Hiranyagarba dapat habib bandingkan dengan konsep Immanuel Kant tentang reflectif judgement.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">+. Di tanah Arab, kami percaya bahwa Tuhan tidak serumit itu dalam membentuk alam semesta, cukup bilang ”jadi” maka jadilah, ente kok suka bertele-tele sih ?</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Tidak sesederhana itu habib, misalnya pembentukan waktu. Kita semua hidup dalam dimensi ruang dan waktu, seringk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> orang yang berbicara tentang alam semesta hanya berbicara dari dimensi ruang dan melupakan dimensi waktu, pernahkah habib berpikir tentang waktu ? apakah habib mengetahui tentang konsep waktu yang bersifat linier atau singular ? Hindu membicarakan masalah ini habib, Hindu membahas dimensi waktu dengan simbol-simbol, misalnya salah satu kisah porno dewa Siwa dengan dewi Uma. Mereka sedang asyik masyuk di atas lembu Nandini dan saking hotnya, Siwa ndak tahan lantas crat-cret-crot diatas lautan, spermanya masuk lautan dan menjadi Batara Kala. Maaf habib, kalau cerita saya agak porno. Inti dari cerita ini sesungguhnya adalah konsep penciptaan waktu (Kala), dan bahwa waktu tercipta dari penggabungan dua unsur pembentuk alam yaitu Siwa (Purusa) dan Uma (Prakirti). Terciptanya Kala (dimensi waktu) adalah bersamaan dengan terbentuknya badan Batara Kala (dimensi ruang), rumit ya habib ?<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">+. Iya nih, rumit amat sih bikin konsep, pakai cerita porno pula</span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"> </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">-. Memang sedikit rumit habib, maklum saat orang Arab masih keramas pake kencing onta dan kalau kencing ndak cebokan (karena susah air di padang pasir), leluhur Hindu kami di lembah Gangga sudah punya air berlebih dan tanah yang subur. </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"> </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">-. Eh, ente menghina leluhur ane ya ?</span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"> </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">+. Bukan habib, saya hanya berbicara tentang sejarah dan fakta, saya tidak bermaksud menghina, cobalah habib baca lagi Ibnu Warraq dan Mohammed Arkoun</span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"> </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Heh, ente benar juga, hampir saja ane mengeluarkan ”pentungan arab” untuk ngepruk kepala ente</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">+. He, he, he, .... saya lanjutkan ya habib</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Silahkan, silahkan, ...</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">+. Kalau habib tidak suka membaca kitab agama lain karena takut murtad, silahkan baca referensi lain, dalam masalah alam semesta beginian, ada buku bagus, judulnya The Brief History of Time, yang ditulis oleh seorang ahli fisika yang namanya <em>Stephen</em> William <em>Hawking</em>, CH, CBE, FRS yang biasa dipanggil <em>Stephen</em> <em>Hawking, </em><em><span style="font-style: normal;">Buku ini</span> </em> bisa menjelaskan konsep cerita porno Hindu itu dalam logika modern. Saran saya baca buku itu aja, jangan cari jurnal ilmiahnya karena menggunakan bahasa matematika, isinya ya cuma angka-angka dan rumus-rumus saja, walaupun sesungguhnya angka dan rumus itu adalah juga simbol dari konsepsi manusia. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">-. Kafir ente, kafir ente, ..., <em>Stephen</em> <em>Hawking</em> itu orang atheis, tulisannya itu najis, kalau mati dia itu ngantre di neraka jahaman. Dan lagi-lagi ente ngomong soal simbol, dari awal sudah ane bilang kalau orang arab itu tidak boleh bermain-main dengan simbol-simbol apalagi yang porno-porno<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES">+. Ya udah kalo gitu, sepertinya habib memang ndak mau maju. Ada satu filsafat Hindu yang mendorong kemajuan, namanya Mimansa, dan jelek-jelek gini saya juga penganut Mimansa (walaupun cuma sedikit-sedikit) . Nah, kalau begitu silahkan habib tinggal disini, saya akan bergerak maju karena saya memang tidak merencanakan untuk jadi orang kolot, da,... da, ... habib, sampai jumpa di neraka jahaman<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="ES">Hindu memiliki konsep-konsep Brahma Widya yang luas, dari Politheis, Monotheis, Monisme, Agnostik, sampai Carvaka yang menyerempet Atheisme pun ada. </span><span style="" lang="SV">Seringk<st1:personname st="on">ali</st1:personname> konsep-konsep itu dibungkus dengan cerita-cerita dan simbol-simbol yang “aneh” Kenapa ini terjadi ? </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Menurut saya, ini karena orang-orang bijak jaman dahulu ingin agar kita belajar menguak fakta dib<st1:personname st="on">ali</st1:personname>k fenomena, menemukan konsep dib<st1:personname st="on">ali</st1:personname>k cerita. Ini memang menuntut lebih banyak kerja keras dibandingkan cerita-cerita yang harus dipercaya secara tekstual. Orang-orang Hindu harus memiliki kecerdasan yang lebih tinggi agar mampu menemukan konsep-konsep yang disembunyikan dalam cerita dan simbol-simbol agamanya <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Lalu apa tugas kita saat ini ?</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Tugas kita adalah membaca, mengerti dan memahami konsep-konsep tersebut dan kalau masih punya waktu luang, ada baiknya kita membandingkan konsep-konsep tersebut dengan konsep-konsep yang lain, istilah gaulnya interfaith-comparis on. </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"> </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Hanya apabila kita telah memahami konsepnya maka kita akan mengerti makna cerita dan simbol-simbol porno yang ada dalam lingkungan Hindu kita. Dan hanya dengan cara ini kita dapat menerangkan dengan baik kepada orang-orang yang berada diluar lingkungan Hindu tentang Hinduisme<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Hasil akhirnya, dengan pemahaman ini, kita memiliki modal konseptual untuk melakukan penentangan atas RUU ngawur yang mencoba-coba menyeragamkan kehidupan moral masyarakat. Hanya apabila kita bergerak dengan konsep yang jelas kita akan dihargai dan didengarkan. Bergerak tanpa konsep sama seperti orang buta mencari kucing hitam di kamar yang gelap. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Inti tulisan ini</span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><ol style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Selama RUU ini masih bertendensi melakukan penyeragaman moral, tolak !</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Selama RUU ini tidak menghargai simbol spiritual yang berbeda, tolak !</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Selama RUU ini masih membuka ruang bagi massa - baca habib-habib - untuk melakukan penindakan dan aksi polisionil, tolak !</span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Hanya apabila RUU ini sudah berkonsentrasi penuh terhadap pengend<st1:personname st="on">ali</st1:personname>an atau penghentian bahan-bahan pornografi dan memberikan hak penindakan secara eksklusif kepada kepolisian, baru kita akan memikirkan ulang untuk menerimanya. </span><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></li></ol>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-18701477789799193122008-09-04T06:47:00.000-07:002008-09-10T20:50:40.472-07:00>Puasa, Upavasa, dan Shaum<div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="PT-BR">“Siapa yang tahu asal kata puasa dari mana?” tanya seorang guru SMU-ku sepuluh tahun yang lalu. “Dari bahasa Arab, Bu,” Rudi, teman sebangkuku yang sekarang berprofesi sebagai dokter di Kota Malang, menjawab dengan lantang dan penuh percaya diri. Dengan senyum mengambang Bu Guru itu menjawab, “Bukan dari bahasa Arab tetapi dari bahasa Sansekerta yaitu <i style="">upavasa</i>.”<o:p></o:p></span> </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p>Dalam bahasa Sansekerta <i style="">upavasa</i> berarti:<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">a. Menetap, tetap berdiam di suatu tempat.<br /></span>b. Tetap bergeming, tidak bergerak.<br />c. Tetap bertekun melakukan sesuatu.<br />d. Tetap bertekun melaksanakan sesuatu komitmen dengan segala konsekuensinya.<br />e. Tetap bertekun melaksanakan tuntutan/ syarat ritual dengan menyangkal nafsu-nafsu badani; tidak makan/minum dalam jangka waktu yang ditentukan oleh aturan agama (khususnya: Hindu).</p><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p></o:p><span style=""></span>“Puasa” dalam pengertian “e”, belakangan dilepaskan dari konteks keagamaan, sehingga sekarang kita mendengar orang bicara tentang “puasa” dalam berbagai konteks, misalnya:<br />a. Pasien harus “puasa” (tidak makan minum) dari pagi sebelum “pemeriksaan urine” di rumah sakit.<br />b. <st1:place st="on">Para</st1:place> mahasiswa menjalankan “puasa ngomong, puasa makan, puasa minum” dengan menempelkan plaster di mulut mereka, sebagai tanda protes kepada pemerintah. <br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--><span style="" lang="PT-BR"><o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Sedangkan puasa dalam bahasa Arab adalah <i style="">shaum</i> atau <i style="">shiyam. </i></span>Sha-wa-ma = “menahan, berhenti, tidak bergerak”; sama maknanya dengan <i style="">upavasa</i>. <i style="">Shaum/ shiyam</i><span style=""> </span>= “siyam” (diserap ke dalam bahasa Jawa) = puasa; dalam agama Islam diuraikan sebagai: “menahan diri dari makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari”. </p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><br />Di Indonesia, istilah “puasa” telah dilepaskan dari konteks agama Hindu, justru lebih dikaitkan dengan agama Islam, sehingga kalau kita mendengar istilah “Bulan Puasa”, langsung saja kita mengaitkannya dengan “Bulan Ramadhan”-nya umat Islam. Walaupun secara etimologis, istilah “puasa” berasal dari kata “upavasa” yang jelas-jelas dari bahasa Sanskerta (bahasa suci “Veda” dalam agama Hindu), umat Hindu patut berbesar hati “mengizinkan” umat Islam di Indonesia menyerap istilah “puasa” ke dalam khazanah istilah “islami”, bahkan sebagian masyarakat kita, seperti kawan saya tadi, sampai mengira bahwa istilah “puasa” ini berasal dari bahasa Arab (bahasa kitab suci “Alquran”). Orang Arab, tidak mengenal “Bulan Puasa”, melainkan “Ramadhan” yang berarti “Bulan terpanas” (di mana dosa-dosa umat beriman dibakar/ dilebur sampai tuntas).<br /><span style="font-size: 10pt;"><br /></span>Beberapa tahun yang lalu aku pernah berdiskusi lesehan dalam sebuah forum di IAIN (sekarang UIN) Sunan K<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>jaga Yogyakarta tentang puasa. Aku menjelaskan bahwa pemaknaan dan pelaksanaa puasa dalam Hindu tidak sama dengan kawan-kawan muslim.</p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;" class="MsoNormal"><i style="">According to the Hindu belief, fasting has a way of neutr<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>zing or minimizing chaos in the body. Instead of focusing on food, when fasting, the whole body assists one in going towards spiritu<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>ty. The word for fasting i.e. Upavasa itself means to move near (to the Supreme) and by implication to overcome helplessness. <o:p></o:p></i></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><i style="">Hindus fast in observance of a vow or holy day. Fasting can be done in many ways. A simple fast may consist of merely avoiding certain foods for a day or more, such as when nonvegetarians abstain from fish, fowl and meats. A moderate fast would involve avoiding heavier foods, or taking only juices, teas and other liquids. <o:p></o:p></i></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">Ketika aku menjalani hidup vegetarian selama <st1:place st="on"><st1:city st="on">lima</st1:City></st1:place> tahun aku berpuasa untuk tidak mengkonsumsi bahan-bahan hewani tetapi aku masih menolerir susu dan telur. Seorang kawanku malah lebih ekstrim, selain nggak makan produk hewani dia juga nggak makan bawang dan bumbu-bumbu yang keras. <span style="" lang="PT-BR">Jadi kalau dia masak makanannya rasanya hambar, cuma dibumbui garam <i style="">doank</i>!<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="PT-BR">Dalam diskusi itu seorang kawan muslim mengkritik pelaksanaan dan pemaknaan puasa yang dijalani sebagian besar muslimin dengan cara yang dangkal dan instan. “Kita berpuasa,” katanya, “melakukan hitung-hitungan untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya.” Ia juga heran mengapa di bulan puasa masyarakat kita justru menjadi konsumtif. Pernyataannya itu kontan memicu diskusi yang kian pelik. Sebagai “orang luar” aku lebih banyak mendengar. Aku sangat mengapresiasi keinginan mereka berbagi <i style="">jnana</i> dan <i style="">widya</i>.<o:p></o:p></span></p><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><p style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="" lang="PT-BR">Ah.....selamat menjalani ibadah puasa saudara-saudaraku......<i style=""><o:p></o:p></i></span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-73293815968989678712008-08-10T07:49:00.000-07:002008-08-10T07:50:22.058-07:00>Sang Guru<p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Acara “Mario Teguh The Golden Way” yang ditayangkan MetroTV setiap Minggu pukul 19.00 sangat menginspirasi. Acara yang kutonton tadi adalah tayangan kedua. Tayangan perdananya 3 Agustus 2008. Aku sangat merindukan acara seperti itu. Sebuah acara pencerahan bagi semua manusia yang menginginkan kehidupan yang berku<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>tas. Acara serupa pernah pula dibawakan Komarudin Hidayat dalam acara “The Great Lecture Series” di Metro TV juga. Aku sangat tersentuh dengan materi yang disajikan. Materi yang sederhana yang ada di kehidupan sehari-hari tetapi seringk<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName> luput dari pemaknaan kita. Materi itu disajikan dengan bahasa dan bahasan yang ringan tapi sangat bermakna. Agaknya memang inilah ciri orang pintar membuat sesuatu yang sulit sek<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>pun menjadi mudah sehingga orang yang p<st1:personname st="on">ali</st1:PersonName>ng awampun bisa mengerti. Lain halnya dengan orang yang kelihatan pintar yang membuat sesuatu yang sangat mudah menjadi sangat sulit sehingga hanya dirinya saja yang bisa mengerti. </p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-family: trebuchet ms;">Tuturan jernih dari Gede Prama punya daya magis dan filofosi tinggi.Aku selalu menanti tulisannya di Kompas Sabtu. Aku juga memiliki kopi tuturannya dari Telkomsel di dalam hard disk laptopku. </span><span style="" lang="PT-BR"><span style="font-family: trebuchet ms;">Ia rutin hadir memberi pencerahan di B</span><st1:personname style="font-family: trebuchet ms;" st="on">ali</st1:PersonName><span style="font-family: trebuchet ms;"> TV. Kita tunggu saja ia punya acara serupa Mario Teguh dan Komarudin Hidayat di Metro TV.</span><o:p></o:p></span></p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1641054981177126303.post-66720332488912204692008-08-10T07:21:00.000-07:002008-08-10T08:20:05.989-07:00>“Hotspot” dan Budaya Massa<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCIljv8lNegFpw_NwNjI3eqXs_BYXsGDRA_EksH2aRnCoWh334E1NpakKAPN5TClXvgjuf0KB8PuOCJqfexLaToPouOFAAnndr5FIvjr9xZFyzPO6nZfx-2uwDGACcJqL_k8g3ZBstKb7c/s1600-h/image001.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCIljv8lNegFpw_NwNjI3eqXs_BYXsGDRA_EksH2aRnCoWh334E1NpakKAPN5TClXvgjuf0KB8PuOCJqfexLaToPouOFAAnndr5FIvjr9xZFyzPO6nZfx-2uwDGACcJqL_k8g3ZBstKb7c/s320/image001.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5232908922560683538" border="0" /></a><br /><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal">Dulu Jogja dikenal dengan banyaknya sepeda onthel yang digunakan warganya termasuk mahasiswa di dalamnya. Tapi sayangnya ketika aku memasuki Jogja pada 2000 romantisme itu tak kujumpai hingga kutinggalkan Jogja pada 2006. Namun, setelah dua tahun kutinggalkan slogan Jogja BERHATI NYAMAN telah berubah menjadi Jogja BERHATI HOTSPOT.<span style=""> </span>Demam hotspot memang sedang melanda warga Jogja saat ini. Dari kampus, mall, café ampe warung angkringan orang-orang tenggelam dalam dunia maya. Aku pernah merasakan ber-hotpot di Amplaz Desember lalu. Kisah yang lebih berwarna bisa disimak di rubrik “Kehidupan” pada Kompas Minggu, 8 Juni 2008.</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">Sungguh kemajuan teknologi informasi sekarang ini membuat dunia serasa makin sempit aja. </span>Bagaikan dunia yang dilipat seperti judul buku Yasraf Amir Pilliang, budayawan dari ITB. <span style="" lang="PT-BR">Aku yang berada di pedalaman hutan K<st1:personname st="on">ali</st1:personname>mantan bisa berinternet ria. Berburu dna mengunduh nformasi yang menarik, ngeblog, mengunjungi fs-nya temen-temen ampe ngobrol dengan teman-teman yang terpisah ratusan hingga ribuan kilometer dariku. Gile….dunia ada di ujung jari kita!<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p face="trebuchet ms" style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR">”High culture” yang dulu hanya digawangi oleh kaum elit bangsawan dan pemuka agama yang menghasilkan karya yang melangit mendapat perlawanan dari kaum awam yang cenderung r<st1:personname st="on">ali</st1:personname>stis dengan melahirkan “low culture”. Seiring perkembangan masyarakat kedua kebudayaan itu berbaur menghasilkan budaya pop atau budaya massa. Tampaknya budaya massa menemukan jodohnya dengan kehadiran internet. </span>Setiap orang bisa berekspresi dan bereproduksi kebudayaan tanpa jarak, tanpa bias jender, tanpa memandang SARA. <span style="" lang="PT-BR">Setiap orang punya hak yang sama di dunia ini untuk menjadi apa yang dia mau. </span>Cocok dengan bunyi sebuah iklan, “Kutahu yang kumau” bukan “Kutangmu yang kumau” lho hehehe……</p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Menurut Ono W. Purbo, pakar teknologi informasi, perkembangan internet tak bisa dilepaskan dari kebudayaan yang mendukungnya. Masyarakat yang melek internet membutuhkan kebudayaan membaca dan menulis yang kuat. Masyarakat kita tengah menghadapi loncatan kebudayaan. Masyarakat kita masih berkebudayaan oral, sedikit pendokumentasian. Alhasil banyak karya nenek moyang yang lenyap tanpa bisa dinikmati anak-cucunya. Seperti yang terjadi pada kebudayaan Melayu. Tetapi untungnya ada orang-orang yang mencintai kebudayaan Melayu berusaha mengumpulkan kemb<st1:personname st="on">ali</st1:personname> serpihan-serpihan kebudayaannya yang tercecer entah kemana. <span style="" lang="PT-BR">Mereka mendirikan </span><a href="http://www.melayuonline.com/"><span style="" lang="PT-BR">www.melayuonline.com</span></a><span style="" lang="PT-BR"> dari Yogyakarta. Bravo buat mereka!!!<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal"><span style="" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"> </div><p style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;" class="MsoNormal">Ber-hotspot di kantor Telkom Tarakan</p>i g n arya wijayahttp://www.blogger.com/profile/13876040852836576690noreply@blogger.com0