Sunday, June 14, 2009

>Kita Memilih Presiden, Bukan Kepala Suku


“Aku bukan Aborigin asli, juga bukan kulit putih. Orang kulit putih menyebutku berdarah campuran. Setengah aborigin, setengah kulit putih. Tidak hitam atau putih. Aku bukan bagian dari siapapun,” tutur Nullah, seorang bocah laki-laki, dalam film “Australia”.

Dikotomi Jawa-luar Jawa, sipil-militer, Muslim-nonmuslim, mayoritas-minoritas, atau nasionalis-religius belakangan kian santer kita dapati jelang pemilihan presiden akhir-akhir ini. Hal ini kerap dialamatkan untuk menunjuk preferensi seseorang atau kelompok tertentu untuk membedakan mereka dengan dengan dirinya sendiri atau kelompoknya. Seakan-akan yang satu bernilai tinggi atau positif sedangkan yang lainnya bernilai lebih rendah atau negatif.

Meskipun saya dibesarkan dari keluarga militer tapi belum tentu saya bakal memilih capres mantan petinggi militer. Pun meski saya berdarah Bali belum tentu pula saya pasti memilih capres yang berdarah Bali juga. Tak ada jaminan pula saya bakal memilih capres yang dari Bugis meskipun kolega saya banyak yang berasal dari sana.

Artinya, para pemegang hak pilih, seperti saya yang ganteng ini hehehe, tak langsung menjatuhkan pilihan hati hanya semata-mata kedekatan emosional, kultural, kekerabatan, dan lain sebagainya. Kepandaian capres berdebat atau berpidato tak menjamin ia becus bekerja. Karena ada banyak contoh keturunan Homo soloensis, Homo sapiens, Homo erectus, sampai Homo beneran yang cuma bisa NATO (No Action Talk Only) bak komentator sepakbola yang cas-cis-cus.

“Lha terus kamu pengen capres kayak apa sih say?” tanya Aura Kasih suatu malam kepadaku setelah lelah “Mari Bercinta”. Yang jelas ia nggak punya sifat manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis ini: munafik, segan bertanggung jawab, berjiwa feodal, boros, dan percaya takhayul.

“Terus seperti apa dong say?” tanya Aura Kasih lagi sambil menggodaku genit. Ya, seperti kamulah kira-kira.

Mulus: keMaUannya LUruS

Seksi: SEKali janji langsung berakSI

Wangi: WibawA tiNGgI

Montok: MendorONg rakyaT Oentoek Kreatif

Hot: sederHana, Objektif, Tegas

Lagipula kita ini bakal memilih presiden bukan kepala suku. Walaupun mayoritas penduduk negeri ini orang Jawa, tak harus orang Jawa pula kan yang jadi presiden? Kalau, kiranya, harus memilih kepala suku maka aku akan memilih Winnetou, Kepala Suku Apache. Pshaw!!!