Sunday, February 17, 2008

>Literasi dan Berani Mimpi


Kisah insipratif yang dituturkan John Wood, mantan eksekutif Microsoft yang kemudian banting setir menjadi pegiat buadaya literasi untuk anak-anak di Asia, sungguh membuatku merinding dan berkaca-kaca. Aku merasakan gejolak batin yang begitu mendalam ketika John Wood memutuskan hendak meninggalkan kariernya yang gilang-gemilang itu. Ia mencoba menjawab pertanyaannya sendiri: siapakah sebenarnya yang lebih membutuhkan kehadirannya, Microsoft ataukah anak-anak Nepal? Ketika ia meninggalkan jabatannya di Microsoft, pastilah segera saja ada orang yang menggantikannya dan segera melupakan dirinya. Namun, sebaliknya bila ia tak hadir di Nepal siapakah yang akan menggantikannya? Tak seorangpun! Di situlah ia menemukan lentera untuk melangkahi kehidupan yang lebih manusiawi.

Usai kubaca buku karya John Wood berjudul “Leaving Microsoft to Change the World” kukunjungi situsnya di
www.roomtoread.org. Buku sungguh punya daya magis luar biasa untuk mengajak pikiran berkelanan ke dunia antah berantah, mengembangnakan daya imajinasi dan kreatifitas. Aku membanyangkan anak-anak itu menjadi manusia-manusia yang cerdas dan menjadikan dunia lebih baik di masa depan. Thank you very much John. You are the hero for the children in developing country who need books and schools!God bless you.

Kekuatan berani bermimpi yang dikisahkan Andrea Hirata dalam “Laskar Pelangi” sungguh dahsyat. Bangsa kita membutuhkan orang-orang yang berani mimpi dan konsisten mewujudkan mimpi itu. Tanpa mengeluh dan terus berjuang meski dalam keterbatasan. Sejujurnya “Laskar Pelangi” telah menampar kepicikan dan ketakutanku dalam menyelami kehidupanku sekarang ini. “Sang Pemimpi” juga tak kalah serunya. “Edensor” menemaniku dalam perjalanan ke Jakarta bulan lalu. Kunantikan “Maryamah Karpov” untuk menggenapinya.

No comments: